membaranews.com-(Medan)
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan Pemerintah untuk membangkitkan ekonomi masa pandemi Covid-19 di Sumut telah dilakukan PT Bank Sumut melalui melalui penyaluran kredit ke UMKM.
Penyaluran kredit UMKM terdampak Covid 19 sebagai stimulus untuk menggerakkan perekonomian.
Selama ini penyaluran kredit UMKM sudah dilakukan, namun di pandemi Covid-19, terjadi peningkatan penyaluran kredit UMKM dengan ekspansi KUR (Kredit Usaha Rakyat) .
Sampai 8 Desember 2020, Bank Sumut telah mencairkan dana PEN senilai Rp 832,8 Miliar dari total Rp 1 Triliun,kata Direktur Operasional. PT. Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan pada pertemuan akhir tahun dengan wartawan, di Cambridge Jl.S.Parman Medan, Selasa (22/12/2020).
Untuk mendorong percepatan penyaluran KUR, khusus KUR Super Mikro sekaligus meningkatkan market share kredit ritel, Bank Sumut terus menggiatkan program Sapa Pasar. Yakni, kegiatan ekspansi KUR dan kredit ritel lainnya ke sejumlah pasar tradisional.
Kegiatan Sapa Pasar menyasar ke pedagang pasar-pasar tradisional telah dilakukan di Pusat Pasar Medan dan menyusul Pasar Petisah, dan berlanjut ke sejumlah pasar tradisional lainnya.
Memang hasil nyata didapat dari Sapa Pasar di Pusat Pasar. Bank Sumut berhasil menggaet 918 rekening dari 1300 tenan yang ada. Awalnya, Bank Sumut hanya menargetkan 30% dari jumlah tenan yang ada,sebut Rahmat pada acara dihadiri Direktur Kepatuhan Eksir,Komisaris Non Independen Syahruddin Siregar, Sekretaris Perusahaan Syahdan Ridwan Siregar.
Selain itu, total DPK Pusat Pasar yang berhasil dikumpulkan sampai saat ini adalah tabungan dengan jumlah sekitar Rp 220 juta dan deposito sekitar Rp 5 Miliar dan 36 tenan yang menggunakan aplikasi QRIS Bank Sumut.
Segenap upaya ini menurut Rahmat, sebagai strategi “jemput bola” Bank Sumut kepada para pedagang guna mempercepat program digitalisasi pasar tradisional. Ini sesuai visi Bank Sumut dalam mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di Sumut.
Performa 2020
Menjelang tutup buku tahun 2020, Bank Sumut mencatat kinerja yang positif, sekalipun kondisi perekonomian secara global masih belum stabil sebagai dampak pandemi Covid 19.
Hal itu terlihat dari kinerja keuangan PT Bank Sumut pada posisi bulan November 2020, dimana pencapaian laba setelah pajak tercatat sebesar Rp 483,7 Miliar atau mencapai 101,37% dari rencana pertumbuhan pada November 2020.
Pencapaian laba itu didorong pertumbuhan kredit pada November 2020 yang mencapai Rp 23,56 Triliun atau sebesar 96,09% dari rencana.
Penyaluran kredit tersebut ditopang dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melonjak mencapai Rp 31,77 Triliun atau mencapai 118% dari rencana. Sedangkan total Aset tumbuh sebesar Rp 38,09 Triliun, atau mencapai 114,83% dari rencana.
Dari aspek rasio keuangan, NPL pada posisi November 2020 mencapai 3,83%. Rasio ini lebik baik dibandingkan pada November tahun 2019 sebesar 4,54%. Sedangkan CAR atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 20,21%, lebih baik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 17,31%.
Pencapaian kinerja keuangan di tengah situasi pandemi Covid 19 ini karena manajemen Bank Sumut bergerak cepat dengan sejumlah langkah dan strategi yang dilakukan demi pencapaian target bisnis bank.
Beberapa strategi Bank dalam menghadapi pandemi dengan melakukan identifikasi dan komunikasi dengan nasabah/debitur terdampak Covid-19 dalam memenuhi kewajibannya dengan penawaran restrukturisasi kredit serta mendukung program pemerintah dan regulator sesuai dengan POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian Nasional sebagai kebijakan Countercyclikal dampak penyebaran Coronavirus disease 2019.
Ini bisa dilihat pada Kuartal-III, jumlah kredit yang telah direstrukturisasi Bank Sumut telah mencapai lebih kurang Rp 1,8 Triliun,ujar Rahmat.
Bank Sumut terus meningkatkan pelayanan dan akses nasabah ke bank dengan melakukan transaksi melalui produk dan layanan digital banking, seperti Sumut Mobile, Sumut Net Corporate, e-retribusi, serta kemudahan dan keamanan transaksi non tunai lainnya yang diaplikasikan melalui Qris (Quick Response Code Indonesian Standard) berupa alat pemindai pembayaran melalui QR Code. (rul)