Sanggar tari dan pemandangan di pinggir Danau Toba.(Foto : Istimewa)
Toba I membaranews.com
PT INALUM berupaya mendorong sektor eco-cultural tourism guna mendukung transformasi wisata Desa Meat Toba Sumatera Utara.
Hal ini diwujudkan INALUM dengan menciptakan inovasi-inovasi sosial di desa tersebut dan optimis desa tersebut bisa menjadi Desa Wisata berskala nasional.
Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende mengatakan, INALUM memilih Desa Meat karena desa tersebut dianggap memerlukan kolaborasi untuk bertransformasi lebih baik. INALUM menciptakan beberapa program inovasi dan diharapkan bisa mendorong desa tersebut menjadi lebih baik.
Pemilihan Desa Meat sebagai lokasi program inovasi sosial didasarkan pada kompleksitas masalah yang dialami, ketertinggalan Meat dibandingkan desa lain di bantaran Danau Toba.
Jika dibandingkan dengan desa lain seperti Pakkodian, Parapat, Lumban Bulbul, Lumban Silintong maka Desa Meat belum memiliki kemampuan pengelolaan wisata yang baik padahal potensi alam dimiliki sangat indah.
Jadi menciptakan program di Desa Meat merupakan wujud komitmen INALUM dalam mendukung Pemerintah terkait Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba,” ujar Mahyaruddin.
INALUM memilih Desa Meat dikarenakan 4 aspek isu. Pertama, pendapatan masyarakat Desa Meat masih berada di bawah UMK Toba Samosir, yaitu sebesar Rp 2.459.320,00 (UMK Tahun 2019). Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dengan pendapatan yang bersumber dari hasil panen.
Kedua, pendapatan yang rendah menjadikan Desa Meat menjadi salah satu desa dengan kasus stunting yang tinggi. Ketiga, tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang rendah dimana mayoritas masyarakat tidak memiliki tempat penampungan dan pengelolaan sampah sehingga sampah langsung dibuang di bawah jembatan atau badan air.
Keempat, sudah terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah terbentuk sejak tahun 2017 namun belum aktif.
Eco-cultural tourism Desa Meat merupakan program community development unggulan PLTA PT INALUM yang dikembangkan sebagai bentuk implementasi visi & misi PLTA PT INALUM yaitu “Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Alumunium Terpadu Ramah Lingkungan”.
Program ini dirancang sebagai respon atas temuan kerentanan sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya Desa Meat pada Kajian Pemetaan Sosial Tahun 2019. Sejak dimulai pada tahun 2020, Program Eco-cultural tourism Desa Meat telah memberikan dampak yang signifikan bagi peri kehidupan masyarakat Desa Meat, baik di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, dan kesejahteraan.
Sejak tahun 2020, secara simultan dan sustain, INALUM mendorong program-program strategis pengembangan desa antara lain :
Tahun 2020,
INALUM melakukan pembangunan Sanggar Tari baik dalam hal pembangunan infrastruktur (gedung) meningkatkan SDM guru, dan mendirikan kelompok tari.
Tahun 2021,
Penyiapan Wisata Culture dengan melakukan promosi budaya melalui seni tari, replikasi kegiatan desa lain, dan penyiapan standar wisata sesuai CHSE
Tahun 2022,
Penyiapan Fasilitas Wisata dengan melakukan pelatihan hospitaliti bagi anggota Pokdarwis, pemberian bantuan fasilitas homestay, dan pengadaan sarana dan prasarana sanggar tari
Tahun 2023,
Penyiapan Ekowisata dengan melakukan pelatihan pembuatan bricket, pengolahan limbah, pembentukan wisata ramah keluarga, dan pembangunan PLTPH sebagai manifestasi Energi Baru Terbarukan
Tahun 2024 (Rencana Strategis).
Launching Eco-Cultural Tourism dengan launching Pusat Pelatihan Sanggar Tari, Pelatihan menjahit produk turunan ulos, memberikan bantuan alat jahit, pameran produk turunan, pelatihan branding dan packaging produk desa.
INALUM selalu berupaya membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat. Dengan program sosial dan lingkungan. INALUM berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup bersama.(mkb)