Ormas Islam Batubara Siap Kawal Pancasila. Tolak RUU HIP

  • Bagikan

membaranews.com-(Batubara)

Ormas Islam Kabupaten Batubara minta seluruh elemen masyarakat agar mewaspadai upaya-upaya kelompok tertentu yang secara sistematis ingin merubah Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.

Pemerasan Pancasila menjadi Tri Sila dan Eka Sila adalah pengkhianatan terhadap Pancasila.

Karena itu,  sejumlah Ormas Islam Batubara yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Anti Komunis (ALMAK) turun ke jalan menyatakan sikap menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Simpang Kuala Tanjung Kec. Sei. Suka Kabupaten Batubara, Minggu (05/07/2020).

Ormas tersebut adalah DPW FPI Batubara, PD GPII Batubara, Formis Batubara, Pemuda Muhammadiyah Batubara, DMI Batubara, PD Himmah, GSUI, Majelis Ta’ lim Al Adalah, Tiara Batubara, LPI, MUI Batubara, PD IGDA, KNPI Batubara, Persis, Pagurawan Bertauhid, Ikatan Pelajar Alwashliyah Batubara.

Ditegaskan,  RUU HIP telah memasukkan faham komunis yang bertentangan dengan Pancasila. Ormas Islam Batubara siap mengawal Maklumat MUI tentang penolakan RUU HIP.

Ormas Islam Batubara mendesak Pemerintah dan DPR RI agar menghapus RUU HIP dari Prolegnas.

Mendesak Kepolisian mengusut secara tuntas dan menangkap inisiator RUU HIP karena telah menghianati UUD 1945 dan Pancasila. Ditegaskan bahwa Pancasila sudah final menjadi dasar NKRI.

Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis  mengapresiasi aksi ALMAK  Batubara yang sudah mematuhi protokol kesehatan covid.

” Saya akan menyampaikan pernyataan ini kepada pimpinan terkait. Yakni pernyataan sikap dari warga Batubara hari ini, ” kata Ikhwan.

Ikhwan Lubis yang juga pelopor Gerakan Sedekah Jumat menghimbau organisasi yang ada melakukan penggalangan  untuk menggerakkan aksi sedekah.

Di daerah kita (Kabupaten Batubara)  banyak masyarakat miskin yang berada digaris pesisir pantai, ujar Ikhwan.

Ustaz Al Asya’ri dalam orasinya menyampaikan, para penyelenggaraan  pemilu triliunan rupiah otak mereka ternyata tidak sembuh sembuh dari penyakit pengkhianatnya, maka benar yang dikatakan oleh para ahli kalau dah berpengkhianat maka anak cucunya pun tetap akan jadi pengkhianat. DN Aidit berkoar koar bahkan menciptakan satu buku Merawat Pancasila pada tahun 1964. Tapi tahun 1965 apa yang dilakukan DN Aidit adalah dia. yang melakukan penghianatan terhadap Pancasila.

Diazab atau tidak ? Diazaab !!. Orang seperti itu apakah dijadikan sebagai contoh ? Tidak jawabnya massa. Orang- orang seperti itu perlu dirukyah supaya otaknya tidak balik lagi.

Kalau ada  aparat pemerintah kita yang tidak setuju dengan kegiatan kita ini jangan jangan PKI. 
Mari kita lakukan aksi penolakan RUU HIP dengan mengucapkan lafadz Basmalah.

Para laskar, para mujahid, orang orang tua kami, para tokoh-tokoh agama, tokoh ormas, tokoh OKP atau komunitas-komunitas pemuda lainnya. “Mari kita tunjukkan  semangat kita, tekad kita untuk tetap menjaga, mengawal Pancasila sebagai Dasar Negara. Bukan menjadi lipstik atau menjadi isapan jempol belaka, tegas ustaz Al Asy’ari. (mkb)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *