membaranews.com (Medan)
Tumbuh kembang seorang anak sangat ditentukan status gizi seorang ibu. Namun, permasalahannya seringkali status gizi ibu diabaikan karena tidak menyadari adanya peningkatan zat gizi yang harus ditambahkan di masa kehamilan dan menyusui.
Di Samosir masih ditemukan ibu dengan ukuran LILA kurang dari 23.5 cm dan kadar < 11 gr/dl. Daya beli masyarakat di Samosir tergolong rendah, dipengaruhi oleh masih tingginya masyarakat prasejahtera di daerah ini.
Untuk itu, perlu dihasilkan produk makanan berharga murah, daya terima baik dan mengandung nilai zat gizi yang tinggi.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, tim dari LPPM USU yang sedang mengadakan pengabdian masyarakat, mengembangkan pangan lokal yang dapat meningkatkan status gizi ibu hamil dan menyusui.
Pangan lokal yang dikembangkan tersebut berbahan ubi jalar, jagung, daun ubi, jantung pisang, dan ikan mujair.
Bahan pangan lokal ini dibuat menjadi bubur instan multi gizi. Bahan pangan lokal ini banyak dijumpai di daerah tersebut dan berharga murah.
Tim LPPM dari USU terdiri dari Prof Sorimuda Sarumpaet, didampingi Evawany Yunita Aritonang, Syarifah, dan Halinda Sari Lubis. Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
“Tim melakukan edukasi tentang pentingnya menjaga status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, dan edukasi tentang pemanfaatan bahal lokal untuk pembuatan bubur instan multi gizi serta edukasi cara pembuatan bubur instan tersebut,” kata Prof Sorimuda, Senin (30/8/2021). (Rel/Rul)