membaranews.com-(Batubara)
Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19), masyarakat diimbau tetap mengikuti protokol kesehatan. Kita beri waktu untuk menyesuaikan kebiasaan hidup baru dengan bekerja tapi tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Bila dalam kurun waktu yang ditentukan ditemukan masyarakat melanggar protokol kesehatan diantaranya tidak memakai masker saat keluar rumah, kepolisian bersama Forkopimda akan melakukan tindakan tegas sesuai ketentuan Undang-Undang”, kata Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan Lubis, SH, MH melalui KBO Iptu Jimmy SH disela pelaksanaan Operasi Patuh 2020 di Desa Simpang Gambus , Kec. Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Selasa ( 28 /07/2020).
Pelaksanaan Operasi ditengah aktivitas jual beli di pasar tradisional itu, Satgas 02 terus mengimbau masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan menerapkan pola hidup sehat.
“Ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat taat dan patuh pada himbauan pemerintah”, kata Jimmy.
Satgas 02 juga mengimbau masyarakat untuk taat pada ketentuan berlalu lintas.
Saat ini banyak terlihat pelanggaran yang tidak di ketahui masyarakat. Dalam Ops Patuh 2020, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Bagi pelanggar lalu lintas dikenakan sanksi tilang, bagi pelanggar protokol kesehatan dikenakan sanksi sesuai ketentuan”, ujar Jimmy seraya mengimbau masyarakat agar bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa Pandemi Covid-19.
Pantauan wartawan, sejak diberlakukannya sistem Belajar Dari Rumah (BDR) bagi anak sekolah oleh Bupati Batubara Zahir untuk memutus mata rantai Pendemi Covid-19, dihimbau untuk memberi mata pelajaran kerumah murid, namun peraturan yang sudah ditetapkan Bupati masih dilanggar sebagian para kepala sekolah jajaran Disdik Batubara.
Para kepala sekolah masih mengumpulkan murid disuatu tempat untuk belajar dibimbing sejumlah guru. Namun yang sangat disesalkan, guru dan murid saat belajar tidak mengindahkan protokoler kesehatan tidak memakai masker.
Kami dan para murid tidak bisa belajar sambil memakai masker. Kalau belajar makai masker sesak. Lagian bila tanya jawab kurang jelas suaranya.
Makanya murid tidak mau memakai masker, ungkap para guru SDN desa Tanah Tinggi, Selasa (28/07/2020).(mkb)