membaranews.com-(Medan)
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menggelar video conference dengan 33 Bupati, Walikota se-Sumut, terkait perkembangan penanganan wabah Covid-19.
Gubernur segera mengirim bantuan alat medis ke sejumlah kabupaten/kota serta mendorong percepatan koordinasi antar pemerintah.
“Ini sama sekali belum mereda. Hari ini kondisinya meningkat (jumlah kasus). Untuk itu saya menyampaikan agar (kepala daerah) mengambil langkah kongkret terhadap rakyat yang kita cintai.
Pertama imbau agar tetap jaga jarak, kalaupun harus keluar hindari keramaian dan gunakan masker. Jangan bosan-bosan,” sebut dari Gubernur di Rumah Dinas Jalan Jenderal Sudirman No. 41 Medan, Senin (6/4).
Saat ini Rumah Sakit (RS) rujukan di Sumut telah disiapkan seperti RSUD Kabanjahe, RSUD Padangsidimpuan, RSUD Djasamen Saragih dan RSUD Nias meskipun diakuinya kondisi perlengkapan medis masih terbatas dan perlu dilengkapi.
“Masih perlu dilengkapi, khusus APD (alat pelindung diri). Karena tanpa itu, tenaga medis kita akan kesulitan menangani pasien. Saya akan lihat langsung ke daerah,” ujar Edy Rahmayadi.
Segala fasilitas dan kelengkapan medis akan diprioritaskan ke RS rujukan.
Edy minta agar tenaga kesehatan yang bekerja terus diawasi agar penanganan pasien Covid-19 berjalan lancar.
“Kalau khawatir dan harus dikirim ke ibukota, RS rujukan di Kota Medan sudah siap khusus kepada saudara kita yang terpapar sedang atau berat.
Namun saya berharap rujukan itu hanya merawat orang yang (sakit) ringan,” kata Gubernur didampingi Sekdaprov Sumut R Sabrina.
Untuk alat rapid test,
saat ini Pemprov melalui Gugus Tugas Covid-19 Sumut akan mengirim. lagi ke daerah-daerah. Dalam tahap pengiriman kali ini tidak ada kendala berarti. Namun tetap prioritas ada di daerah tempat RS rujukan termasuk juga APD bagi tenaga kesehatan.
“Pakaian (APD) hari ini juga akan saya berangkatkan. Saya berharap tidak terjadi apa-apa. Tetapi kalaupun terjadi, saya harap semua siap,” tegasnya.
Gubernur mengingatkan soal standar operasional prosedur (SOP) pemakaman bagi pasien yang positif atau pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Seluruh kepala daerah harus memahami akan keputusan tersebut guna menghindari penyebaran Covid-19.
“Apabila ada masalah dana untuk proses pemakaman, ajukan ke gubernur, saya yang biayai semua. Saya tidak mau ini menjadi keributan. Inilah nilai kebangsaan kita, khususnya kita rakyat Sumut. Rasa sayang, kasih dan cinta bersama. Jangankan Sumut, yang dari luar pun kita akan layani,”tegas Edy.
Selain akan meninjau langsung lokasi RS rujukan, Edy juga akan melihat bagaimana kondisi di Tanjungbalai secara khusus. Mengingat daerah tersebut adalah pintu masuk dari negara lain seperti Malaysia. “Secara khusus saya akan ke Tanjungbalai, karena banyak TKI yang pulang dari Malaysia via Tanjungbalai,” sebutnya.
Gubernur mengingatkan agar koordinasi lebih dipercepat dan permudah. Edy ingin kepala daerah proaktif berkomunikasi jika ada hal yang perlu dibahas atau dimintai pendapat atau saran.
“Mari kita gandeng tangan, lakukan semua demi rakyat kita. Yang penting adalah kita saling koordinasi, memberi saran dan pendapat untuk daerah kita. Jika ada kesulitan, sampaikan. Jika harus segera, kita akan lakukan,ujarnya.(rul)