Edy Rahmayadi Genjot Sektor Pertanian Untuk Bangkitkan Ekonomi Sumut

  • Bagikan

membaranews.com-(Medan)

Dalam upaya pemulihan Dampak Pandemi Covid-19 di Sumatera Utara cukup merontokkan perekonomian dan penghasilan masyarakat. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah menerapkan beberapa strategi untuk pemulihan ekonomi salah satunya dengan menggenjot sektor pertanian.

“Untuk pemulihan ekonomi, kita fokus melihat potensi daerah. Berdasarkan analisa yang dilakukan Bank Indonesia di Provinsi Sumut, Kita fokus pada sektor pertanian yang paling mungkin kita melakukan pemulihan ekonomi,” kata Gubernur Edy Rahmayadi  saat memimpin rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.

Kita optimis karena beberapa komoditi pertanian mengalami surplus, seperti beras, cabai merah, cabai rawit. Masing-masing kabupaten/kota juga punya potensi berbeda, seperti Kabupaten Humbang Hasudutan berpotensi untuk tanaman komoditi bawang putih, bawang merah ,cabai merah.

Kabupaten Deli Serdang untuk padi dan peternakan, sedangkan Kabupaten Karo diandalkan tanaman palawija dan sayuran, ujar Edy.

Mengingat saat ini Indonesia sangat susah barang impor, maka peningkatan produk pertanian menjadi peluang terbaik untuk pemulihan ekonomi.

“Saya tidak terlalu berharap akan hal itu (impor). Peluangnya adalah bagaimana kita antar daerah saling bertukar komoditi yang surplus. Siapa yang lebih cepat menekan angka Covid-19, maka akan semakin cepat bangkit ekonominya.

Kita harus sejalan menekan Covid-19 dan meningkatkan taraf hidup warga kita,” sebutnya.

Potensi lahan pertanian di Sumut juga sangat luas, tentunya perlu memperluas lahan pertanian di daerah ini dengan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten. Mengingat potensi padi kita sangat besar sehingga surplus padi kita  akan meningkat. Ini bisa bisa membantu kebutuhan padi di provinsi lain.

Ada beberapa strategi pemulihan ekonomi yang dapat dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19.

Strategi itu dengan mempertimbangkan besaran dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan tetap meminimalisir penyebaran Covid-19.

Ada tiga sektor yang perlu digarap serius. Yakni. industri pertanian,  industri pengolahan, industri informasi komunikasi.” Itu lah industri yang bisa kita dorong saat ini,” ujar Kepala Perwakilan BI Sumut Wiwiek Sisto Hidayat.

Kemudian ada 11 kabupaten yang menjadi prioritas pengembangan sektor pertanian, yakni Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Labuhanbatu Selatan, Padanglawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan.

Penilaian  dilakukan dengan melihat dua aspek. Yaitu, aspek risiko penularan dengan kriteria jumlah konfirmasi Covid-19, jumlah rumah sakit dan jumlah tenaga kesehatan.

Sedangkan aspek dampak ekonomi dinilai dari beberapa kriteria yaitu kontribusi pekerja sektor pertanian, penghasilan per kapita pekerja pertanian terendah, pangsa tenaga kerja pertanian berusia di bawah 45 tahun, ungkap. Wiwiek.(rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *