Di Tengah Pandemi Covid,-19, Puasa Tingkatkan Imunitas

  • Bagikan

membaranews.com-(Medan)
 
Ibadah puasa tidak hanya dimaknai sebagai wujud ketakwaan dan keimanan umat Islam, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Apalagi di masa pandemi virus corona (Covid-19) sangat diperlukan kekebalan tubuh.

 
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengungkapkan penelitan yang menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Belum ada penelitian yang menyebut berpuasa meningkatkan risiko infeksi seperti Covid-19.

“Berpuasa dapat memperbaiki jaringan sel yang rusak, bisa merangsang produksi sel-sel darah putih yang baru. Sistem kekebalan tubuh dapat melakukan regenerasi sehingga semakin memperkuat ketahanan tubuh.
Jika ketahanan tubuh sudah kuat maka infeksi bakteri maupun virus bisa dilawan,” kata Aris.

Selain itu kata Aris. berpuasa dapat mengeluarkan berbagai racun yang tersimpan di dalam tubuh. Misalnya zat adiktif yang berasal dari bahan pengawet dan pewarna makanan.

Puasa dapat juga mengurangi masa lemak tubuh, lemah berlebih dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia dan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan organ tubuh.

“Penyakit yang bisa timbul akibat lemak berlebih misalnya penyakit pembuluh darah. Berpuasa bisa mengurangi lemak tubuh sehingga imunitas dapat diperbaiki,” sebut Aris di Posko GTPP Covid-19 Sumut Kantor Gubernur, Sabtu (24/4).

Meski begitu, Aris mengingatkan asupan gizi saat sahur dan buka puasa harus tetap dijaga. Jika kurang gizi, tubuh seseorang akan rentan dengan infeksi Covid-19. “Sementara orang yang gizinya baik dan tercukupi berpotensi besar dapat melawan Covid-19,” ungkapnya.

Data terkini Covid-19 di Sumut , ODP 2.176 orang, PDP 157 orang, Positif PCR Test 102 orang, Positif Rapid Test 18 orang, Sembuh 25 orang, Meninggal 12 orang.

Data tersebut menggambarkan, kunci pemutusan penyebaran Covid-19 adalah menghindari keramaian, tetap berada di rumah. Tidak mudik merupakan bagian upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

“Kita tidak pernah tahu siapa orang diluar membawa virus. Banyak orang tanpa gejala (OTG) yang tidak bisa kita bedakan dengan mata biasa,” kata Aris.(rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *