membaranews.com (Palas)
Berdiri di pinggir badan jalan dan duduk di lantai tanpa alas di halaman Indomaret Jalan Ki Hajar Dewantara Sibuhuan Kecamatan Barumun, Lina Tarigan ( 42) terlihat termenung dengan kondisi lesu
Matanya terlihat letih, tatapannya kosong seolah melamun di pinggir jalan umum lintas Sibuhuan -Sosa melihat pengendara dan pejalan kaki yang melintas.
Mulai pagi pukul 07 .00 WIB ,Lina telah menelusuri pusat -pusat perbelanjaan yang ada di pusat ibukota Sibuhuan,Kabupaten Padanglawas(Palas.
Lina terpaksa meninggal empat orang anak si rumahnya Desa Sangkilon ,Kecamatan Lubuk Barumun tempat tinggalnya. “Itulah kegiatan tiap “, ungkap Lina saat berada di jalan lintas Ki Hajar Dewantara Sibuhuan ,Sabtu (20/2/2021)
Lina yang sudah ditinggal suami karena meninggal dunia bercerita, untuk menghidupi empat orang anak.Dirinya harus bekerja keras mengais rezeki disejumlah emperan toko mencari karton bekas demi menyambung hidup .
Pekerjaan ini telah digelutinya 2 tahun belakangan ,sejak ditinggal suaminya yang meninggal dunia dengan tanggungan 4 orang anak.
Aktivitas mengais untuk mendapatkan karton bekas bekas di emperan toko -toko pusat perbelanjaan ditekuninya dengan sabar demi hidup bersama anak -anaknya .
Lina memutuskan mengumpulkan kardus bekas dijalanan untuk dijual ke pengumpul barang bekas dilokasi Jalan Suropati ,Lingkungan III Banjar Raja Kelurahan Pasar Sibuhuan .
Setiap hari, ia pergi dari rumahnya di Desa Sangkilon Kecamatan Lubuk Barumun demi menafkahi anak -anaknya sehari -hari.
“Walau dipandang hina , saya bisa pasrah dan terus berusaha bekerja secara halal untuk menghidupkan anak”, tutur Lina dengan mata berkaca -kaca.
Lina yakin sebagai manusia harus tetap sabar menghadapi kehidupan ini,memang ini tidak selama cobaan,mungkin tak selamanya begini ,ungkapnya.
Dia tak pernah menyerah dengan kedaaan yang serba sulit apalagi di situasi pandemi Covid -19.
Uang hasil penjualan kardus bekas tak semerta-merta ia habiskan hari itu juga.Tetapi digunakan untuk kebutuhan pokok sehari -hari dengan seadanya.
Ia harus bisa menyisihkan uang hasil pendapatan setiap harinya untuk biaya hari esok dan seterusnya.
“Cukup berat hidup ini saya rasakan sudah tidak tahan lagi ,tapi inilah kenyataan yang harus dilalui untuk menghidupi anak -anak”, ucap Lina sambil mengusap air matanya.(ISN)
Foto :
Lina Tarigan, mengumpul kardus bekas demi menghidupkan empat orang anak.(ist)