Optimalisasi Swasembada Pangan, Solusi Konflik Agraria di PTPN.

  • Bagikan

Christian Orchad Perangin-Angin.(Foto : Istimewa)

Medan I membaranews.com

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Hukum dan Budaya Perkebunan Indonesia Dr. Christian Orchard Perangin-Angin, SH., MKn., CLA, menyatakan, optimalisasi program swasembada pangan di atas lahan seluas 3 juta hektare sesuai target Presiden Prabowo akan tercapai jika didukung oleh berbagai pihak.

Hal ini disampaikannya dalam siaran pers, Kamis (14/11/ 2024) Menurutnya, program ini adalah langkah penting menuju kedaulatan pangan dan pencapaian cita-cita luhur bangsa.

PTPN sebagai BUMN telah mengalami transformasi signifikan, diharapkan dapat mengambil peran penting dalam mendukung program ini.

Dengan ketersediaan lahan yang luas, sumber daya manusia yang mumpuni dan kemampuan finansial yang memadai, PTPN berpotensi untuk berkontribusi secara optimal terhadap pencapaian swasembada pangan,ujarnya.

Christian menyarankan agar PTPN turut serta menyelesaikan konflik agraria pada lahan seluas lebih dari 70.000 hektare yang saat ini dikuasai pihak-pihak tertentu.

Lahan ini digunakan melalui pola kerja sama sehingga dapat mendukung program swasembada pangan. Walaupun kontribusi lahan PTPN masih kecil dibandingkan target nasional, perusahaan ini dapat menjadi proyek percontohan untuk mempercepat program tersebut,sebutnya

Menurut Christian,ada tiga tahap bisa dilakukan PTPN dalam program ini. Pertama, memastikan tindakan korporasi PTPN terlindungi secara hukum dengan melibatkan Kejaksaan RI dan BPKP dalam pembentukan pola kerja sama pengelolaan aset yang dikuasai pihak lain.

Kedua, menjalankan kerja sama langsung dengan petani atau kelompok tani, guna memutus rantai agen dan mafia yang selama ini menjadi akar konflik agraria di PTPN.

Ketiga, memastikan tanaman yang ditanam mendukung program swasembada pangan, seperti padi, jagung, atau palawija, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dengan komoditas lain yang sudah ditanam oleh PTPN.

Walaupun secara finansial PTPN tidak akan diuntungkan langsung namun secara imateriel, perusahaan l dapat memperbaiki citra korporasi di mata masyarakat.

PTPN dapat menegaskan perannya sebagai agen kesejahteraan rakyat sekaligus mendukung program strategis pemerintah.

Jika pola ini berjalan baik, Christian yakin akan tercipta “Islah Nasional” dalam penyelesaian konflik agraria di PTPN.

Islah Nasional yang dimaksudnya adalah penyelesaian konflik agraria yang selama ini berlarut-larut sehingga kepentingan masyarakat dan PTPN dapat terakomodir.

Masyarakat mendapatkan lahan untuk kelangsungan hidup di bidang pertanian, sementara PTPN memberikan kontribusi nyata bagi swasembada pangan sekaligus meningkatkan citra perusahaan sejalan dengan target pemerintah.

“Kita tunggu aplikasi serta konsistensi dari PTPN dalam mendukung program swasembada pangan ini. Semoga akselerasi ini dapat berjalan dengan baik,” sebut Christian.(AVID/R)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *