Rektor USU Muryanto Amin saat diwawancarai wartawan usai peringatan Dies Natalis USU Ke 72 di Auditorium Kampus USU.(Foto : Humasusu)
Medan I membaranews.com
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Muryanto Amin S.Sos MSi mengatakan, pendidikan tinggi harus menjadi kawah candradimuka yang melahirkan generasi emas.
Dies Natalis USU Ke 72 dihadiri Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Wakil Rektor, Guru Besar. Turut menyampaikan sambutan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USU Dr Nurmala Kartini Panjaitan dan orasi ilmiah disampaikan Ferry Irwandy.
Dies Natalis Ke-72 USU tahun 2024 mengambil tema “Perkuat Ekosistem Pendidikan Tinggi Meraih Indonesia Emas”.
Untuk melahirkan generasi emas maka ekosistem pendidikan tinggi harus diperkuat tidak hanya melibatkan institusi pendidikan tapi juga dunia usaha, industri, pemerintahan masyarakat luas”, kata Prof Muryanto pada sidang terbuka Dies Natalis Ke-72 USU di Auditorium USU Medan, Selasa (15/10/2024).
Menurut Prof Muryanto, sinergi antara pendidikan tinggi dan industri harus menciptakan kolaborasi antara kampus dan dunia kerja. Perguruan Tinggi harus mampu menyesuaikan (adaptif) kurikulumnya dengan kebutuhan industri yang terus berkembang sehingga lulusan siap berkompetisi di tingkat global.
Program magang, riset kolaboratif dan inovasi teknologi harus lebih dikedepankan.
Selain itu ,pentingnya peningkatan kualitas riset dan inovasi.Institusi Pendidikan tinggi seyogyanya lebih berperan melalui hasil-hasil risetnya mendorong inovasi dan kreatifitas dalam bidang bisnis dan industri.
Karena itu, pemerintah dan dunia industri perlu memberikan dukungan, baik pendanaan maupun fasilitasuntuk memacu
produktivitas riset dan inovasi.
Berikutnya adalah digitalisasi pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital secara maksimal dalam proses pembelajaran dan riset.
“Dengan digitalisasi, akses pendidikan dapat lebih merata dan mencakup seluruh pelosok negeri sehingga tidak ada lagi kesenjangan dalam memperoleh pendidikan berkualitas, ujarnya.
Pendidikan karakter perlu dilakukan guna mencetak generasi cerdas secara intelektual.
“Pendidikan Tinggi harus menekankan pembentukan karakter yang kuat. Etika, integritas dan semangat kebangsaan harus menjadi pondasi setiap lulusan perguruan tinggi. Indonesia Emas bukan hanya diukur dari kemajuan ekonomi, tetapi juga dari kualitas moral dan sosial,sebut Rektor.
Saat ini di usia 72 tahun USU merupakan momen penting untuk memperingati perjalanan, kontribusi, dan eksistensi.USU sebagai perguruan tinggi unggulan di Indonesia yang memiliki standar global sebagai Universitas Berkelas Dunia (World Class University).
Peringatan Dies Natalis juga dijadikan sebagai momentum untuk merefleksikan diri atas segala upaya yang telah dilakukan USU terutama sejak tahun 2021 melalui gerakan transformasi Tridharma Perguruan Tinggi menyemaikan gerakan “Transformation Towards The Ultimate”.
Gerakan ini diimplementasikan secara nyata melalui Enam Program Prioritas yang saya gagas sehingga transformasi USU tersebut telah berlangsung untuk memenuhi agenda nasional pendidikan tinggi.Yaitu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK), menghasilkan lulusan yang siap pakai, berintegritas dan berwawasan kebangsaan, serta memberikan layanan berstandar global.
Tema “Perkuat Ekosistem Pendidikan Tinggi Meraih Indonesia
Emas”, penting untuk menggelorakan semangat kolaborasi antar seluruh unsur di bidang pendidikan tinggi, mengingat generasi muda yang sedang dibangun dan dibentuk melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi saat ini dan pada tahun-tahun ke depan, akan menjadi pemimpin masa depan Indonesia yang sering kita gaungkan sebagai Generasi Emas Indonesia.
“Semangat ini senantiasa saya usung sejak saya memimpin USU karena sangat kita sadari bersama proses pembentukan generasi muda unggul, bibit pemimpin bangsa yang penuh inovasi dan semangat kebangsaan yang tinggi membutuhkan waktu, tenaga, resiliensi dan berkesinambungan,” ungkap Prof Muryanto.
Menyadari pentingnya misi yang dijalankan, maka USU perlu menjadi aktor penting dalam proses penguatan ekosistem pendidikan tinggi melalui semangat kolaborasi yang inklusif, mengikutsertakan segenap lini industri dan partisipasi aktif masyarakat serta dengan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Menghadapi tantangan global, kata Prof Muryanto maka perguruan tinggi harus memiliki kompetensi khusus setidaknya mengerti tentang digitalisasi, otomasi, energi, lingkungan, kesehatan, dan rekayasa genetik.
Selain unggul secara akademis, lulusan USU juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan cepat di dunia kerja. Lulusan perlu menjadi individu yang kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila Sebagai landasan moral.(Rul/R)