membaranews.com (Tebing Tinggi)
Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, peluang konsumen layanan air minum masih cukup tinggi. Pelayanan air minum layak bagi masyarakat suatu keharusan yang harus dilakukan.
Hal ini disampaikan Walikota H Umar Zunaidi Hasibuan saat Rapat Pembahasan Laporan Final Feasibility Study Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencananaan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) SERITI Indonesia Barat Provinsi Sumatera Utara di Ballroom Four Points Jalan Sei Sikambing Medan,Jumat (25/3/2022).
Hadir Asisten Pemerintahan Bambang Sudaryono, Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian, Kadis PU Reza Aghista, Kadis Lingkungan Hidup M. Hasbie Hasidiqi, Kabag Hukum Masita, Bapeda dan Dirut PDAM Kota Tebing Tinggi.
Wali Kota mengucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR khusus Direktorat Air Minum dan terus bergerak untuk mewujudkan SPAM SERITI sebagai bagian yang akan diwujudkan di Sumatera. Sesudah SPAM Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) selanjutnya ini adalah bagian dari sejak dulu kita inginkan.
Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai ibarat sebuah mata uang tidak bisa dipisahkan. Karena Kota Tebingtinggi dikelilingi Serdang Bedagai dimana sekitar 50 ribu warga Serdang Bedagai hakekatnya berada ke Tebingtinggi.
“Karena itu penyediaan air minum untuk masyarakat Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai sebuah keharusan.
Namun,dari 175 ribu penduduk Kota Tebing Tinggi, baru sekitar 58 persen terlayani air minum.
Masih terbuka peluang 42 persen lagi bisa menjadi konsumen jika SERITI benar-benar terwujud.”Jadi sudah sangat tepat program SPAM SERITI harus kita wujudkan”, ujar Umar.
Air minum sebuah persyaratan dari layanan pemerintah kepada masyarakat termasuk listrik, jalan, fasilitas kesehatan, pendidikan dan lainnya. Maka kewajiban bagi kita untuk menyediakan air minum bagi masyarakat agar masyarakat bisa menikmati rasa merdeka.
“Pemerintah Kota Tebing Tinggi terus bergerak dalam meningkatkan program air minum. Namun kami yakin dengan adanya SPAM SERITI akan lebih cepat peningkatannya,” sebut Umar.
Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Direktorat Air Minum melalui Kasubdit Perencanaan Teknis, Dades Prinandes menyampaikan, ada beberapa kebijakan dan strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk mewujudkan pencapaian akses 100 persen air minum layak ditahun 2024.
Selain cakupan pelayanan air minum layak, ada beberapa isu diantaranya keterbatasan air baku secara kualitas,kuantitas dan kontinuitas, katanya.
Terkait penyelenggaraan SPAM, ada kinerja BUMD dalam penyelenggaraan SPAM masih belum 100 persen sehat. Bahkan masih terdapat 32 persen PDAM harus ditingkatkan kinerjanya. Dari kurang sehat menjadi sehat, atau dari sakit menjadi kurang sehat selanjutnya menjadi sehat.
Kita lakukan pembahasan laporan dituangkan dalam draf nota kesepakatan, akan dilanjutkan dengan pembahasan progres penyiapan dokumen lingkungan dan dokumen lainnya.
“Partisipasi aktif dan masukan semua pihak dapat meningkatkan kualitas dari dokumen perencanaan SPAM,” ujar Dirjen Air Minum Dades Prinandes. (HL)