membaranews.com (Medan)
Transparansi dan Reformasi Birokrasi menjadi hal penting yang dikuatkan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menjalankan roda pemerintahan di lingkungan Pemko Medan. Sebab, hal itu dibutuhkan guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sekaligus mewujudkan program-program pembangunan sehingga dapat terwujud Medan Yang Berkah, Maju dan Kondusif.
Untuk mewujudkan hal itu, Bobby kerap melakukan inspeksi mendadak (sidak) di seluruh jajaran. Tradisi sidak yang dilakukan dengan tepat sasaran dan semakin menunjukkan perbaikan kinerja birokrasi Pemko Medan ke arah lebih baik.
Bobby sering melakukan sidak baik di kantor instansi pemerintahan maupun kunjungan ke lapangan.
Ketika sidak di SD Negeri 060898 Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun,Bobby memang menemukan langsung di sekolah tersebut kerap meminta uang kepada para orang tua terkait Program Indonesia Pintar (PIP). Kepsek berdalih uang sebesar Rp.20.000 hingga Rp. 50.000 itu sebagai uang transport.
Pungli ini terungkap ketika suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11, Rabu lalu (16/2/2022). Kepada Bobby, sejumlah orang tua menyampaikan keluhan mereka terkait ulah Kepsek. Begitu mendengar persoalan itu, orang nomor satu di Pemko Medan ini secara tegas langsung minta Kepala SD Negeri 060898 untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya .
“Paling lambat, uang itu besok sudah harus dikembalikan !,” tegas Bobby Nasution seraya menginstruksikan Kadis Pendidikan Kota Medan untuk mengawasi dan menelusuri pungutan tersebut. Selain itu, menindak tegas Kepsek dengan sanksi sesuai peraturan.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Indra Fauzan SHI MSoc Sc PhD menilain, penguatan transformasi dan reformasi birokrasi dilakukan Bobby Nasution cukup baik.
“Birokrasi Pemko Medan saat ini cukup jadi sorotan baik menyangkut disiplin pegawai, pelayanan publik dan pungli. Ini PR Wali Kota dan sangat baik apalagi beliau turun ke lapangan mengecek (sidak), terlebih pungli memang kerap terjadi,” sebut Indra.
Menurut Indra, seyogyanya seorang pemimpin memang harus bersentuhan dan mendengar langsung aspirasi masyarakat. Perbaikan birokrasi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Ini juga jadi catatan seluruh jajaran yang harusnya memiliki rasa malu, karena pemimpinnya telah menunjukkan pelayanan publik secara baik,”ujar Indra.(Rul)