membaranews.com (Padang Lawas Utara)
Tokoh masyarakat Sumatera Utara Syahrul M Pasaribu yang juga mantan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) didaulat masyarakat meresmikan pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) bersama Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Sumatera Utara di Desa Mananti Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Minggu (29/5/2022).
Hadir Kadis ESDM Pemprov Sumut diwakili Kepala Seksi Energi dan Ketenagalistrikan Cabdis ESDM Wilayah VI Majarin Harahap bersama Analis Program Energi Terbarukan Aris Kandar, Camat Padang Bolak Tunas Harapan Siregar.
PLTMH berkapasitas daya 60.000 Watt atau 60 KW diperuntukkan bagi 109 rumah dan 11 fasilitas umum di tiga desa Kabupaten Paluta dan satu dusun Kabupaten Tapsel. Semua berada di pedalaman seberang hulu Sungai Batang Pane.
Tiga desa di Paluta yakni Mananti, Paran Padang dan Rahuning Jaee Kecamatan Padang Bolak. Di Tapsel Dusun Rahuning Julu Desa Pintu Padang Mandalasena Kecamatan Saipar Dolok Hole.
Untuk tiba di pedalaman Bukit Barisan ini butuh perjalanan 4 jam melintasi bukit, lembah dan sungai dari Gunung Tua ibukota Kabupaten Paluta.
Kedatangan Syahrul Pasaribu dan rombongan disambut antusias secara adat oleh ratusan masyarakat penerima manfaat PLTMH.
Di pintu gerbang masuk Desa Mananti dihiasi pernak pernik adat Batak Angkola seperti gaba-gaba. Tampak spanduk bertuliskan “Selamat Datang Bapak H. Syahrul M. Pasaribu SH, Inisiator Pembangunan PLTMH”. Juga ada spanduk “Terimakasih untuk Kadis ESDM Pemprov Sumut”.
Kades Mananti Parlindungan Simamora, Kades Paran Padang Adam Simamora, Kades Rahuning Jae Safar Simamora, Kades Pintu Padang Mandalasena Torus Rambe, Kepala Dusun Rahuning Julu Rohman Simamora mengucapkan selamat datang kepada rombongan.
Terwujudnya pembangunan PLTMH oleh Dinas ESDM Pemprov Sumut murni atas bantuan, usul dan dorongan Syahrul Pasaribu ketika menjabat Bupati Tapsel yang telah banyak membangun PLTMH dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di desa-desa Tapsel berbatasan dengan Paluta.
Tahun 2018, Syahrul Pasaribu saat kunjungan kerja ke Desa Parau Sorat Sitabo-tabo Kecamatan Saipar Dolok Hole didatangi warga Rahuning Julu. Mereka menyampaikan aspirasi diantaranya pembangunan sumber energi listrik dan dari topografi daerah meliputi Desa Rahuning Jae, Mananti dan Paran Padang yang warganya juga ada di acara itu.
Mereka mohon sangat agar turut disertakan sebagai penerima manfaat energi listrik.
Pada tahun 2019, perwakilan Dinas ESDM Pemprov Sumut mensurvei Desa Rahuning Julu dan kemudian pembangunan PLTMH ditampung di APBD Sumut tahun 2020. Namun karena pandemi Covid-19, anggaran dipotong dan ditampung lagi di APBD Sumut tahun 2021.
Pembangunan power house (rumah pembangkit) rencananya di Dusun Rahuning Julu Tapsel. Namun dipindahkan ke Desa Mananti Paluta karena pertimbangan teknis yaitu sumber dan ketersediaan air pemutar turbin pembangkit listriknya lebih maksimal.
“Kami ingat betul proses panjang perjuangan pembangunan PLTMH ini. Bahkan pada saat pak Syahrul kunjungan Agustus tahun kemarin ke daerah kami, satu unit mobil rombongan masuk jurang walaupun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun tidak menyurutkan semangat dan kegigihan pak Syahrul untuk terwujudnya pembangunan PLTMH ini. Terima kasih pak karena memerdekakan kami dari kegelapan,” kata para Kades didampingi tokoh masyarakat masing-masing.
Mereka berterima kasih kepada Pemprov Sumut telah memperhatikan rakyat di daerah pedalaman.
Syahrul Pasaribu mengatakan ,sudah semestinya setiap manusia memiliki manfaat bagi manusia lainnya karena agama juga mengajarkan itu. Apalagi saat diberi amanah sebagai pemimpin, seorang Kepala Daerah harus paham apa kebutuhan rakyat dan harus menjadikan aspirasi rakyat menjadi denyut nadi kehidupan.
Tentunya Kepala Daerah harus menguasai teritorial daerah dipimpinnya ,harus berpikir dan bertindak realistis, jangan hanya utopis (angan-angan).
Jangan pernah lelah untuk terus berada di tengah-tengah rakyat,ujarnya
Syahrul menjabat Wakil Ketua Wantim Golkar Sumut ini meminta masyarakat empat desa penerima manfaat agar merawat PLTMH dengan sebaik-baiknya karena telah sepenuhnya menjadi milik masyarakat sehingga apabila rusak belum tentu akan diganti.
“Jaga hutan di hulu sungai, jangan tebangi pohon karena akan mengurangi debit air yang merupakan nyawa PLTMH. Jangan otak-atik catu daya dan instalasi listrik di masing-masing rumah karena akan berdampak buruk bagi kemampuan mesin pembangkit,” pesan Syahrul.
Syahrul juga Penasehat KAHMI Sumut ini berpesan agar pengurus kelompok PLTMH terdiri dari tiga desa Paluta dan satu dusun Tapsel yang dihunjuk sebagai penanggungjawab operasional tetap menjaga kekompakan, berlaku jujur dan bekerja dengan baik.
Iuran bulanan dikutip dari warga dipergunakan benar-benar untuk kepentingan dan kelangsungan PLTMH.
Dengan beroperasinya PLTMH maka sejak menjabat Bupati Tapsel tahun 2010 sampai purna bakti Februari 2021, sudah 20 unit Pembangkit Energi Baru Terbarukan skala mini dinikmati masyarakat Tapsel ditambah dengan diresmikan saat ini dan pembangunan selesai Desember 2021.
Semua dibiayai pemerintah atasan atau bukan melalui APBD Tapsel yaitu 17 PLTMH dan 4 PLTS Terpusat terdiri dari 14 bantuan Pemerintah Pusat dan 7 bantuan Pemerintah Provinsi. Sedangkan sebelumnya hanya satu unit PLTMH yakni di Turunan Kecamatan Saipar Dolok Hole dibangun Bupati terdahulu.
Rincian PLTMH/PLTS sudah dinikmati masyarakat 8 Kecamatan di Tapsel yakni di Aek Bilah 8 unit, Arse 1 unit, Sipirok 1 unit, Batang Toru 1 unit, Muara Batang Toru 1 unit, Angkola Barat 1 unit, Angkola Sangkunur 1 unit, Angkola Selatan 2 unit, Saipar Dolok Hole 5 unit dan dinikmati 2.701 rumah tangga termasuk fasilitas umum seperti sekolah, mesjid, gereja, balai desa dan kantor Kepala Desa.
Semua ini kata Syahrul, tidak terlepas dari hubungan baik yang terjalin dan tetap terjaga dengan pemerintah atasan di provinsi dan pusat. Seorang pemimpin harus bekerja total untuk kemajuan daerahnya dan wajib memahami kebutuhan rakyat.
Kadis ESDM Sumut diwakili Majarin Harahap berharap, PLTMH memberi kontribusi manfaat besar bagi kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia generasi muda di empat desa kawasan pedalaman tersebut.
“Anak-anak tidak sulit lagi untuk belajar malam dan warga sudah lebih mudah mengakses informasi lewat televisi. Silaturahmi malam hari tidak terkendala penerangan lagi tapi tolong dijaga segala kemungkinan efek negatifnya, seperti malas bekerja karena begadang sampai pagi di depan televisi,” ujar Majarin.
Camat Padang Bolak Tunas Harapan Siregar mewakili Bupati Paluta mengatakan, dengan beroperasinya PLTMH diharapkan persatuan dan kesatuan semakin kokoh, dapat mempererat kekompakan dalihan natolu serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat ketiga desa di Paluta dan satu dusun di Tapsel. (Borneo/Rel)