membaranews.com (Tapanuli Selatan)
Siswa SMK, Admin serta Operator marketplace Poken Tapanuli Selatan (Tapsel) mengikuti pelatihan digital marketing agar menjadi ahli di bidang pemasaran online.
Pelatihan digelar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tapsel selama 14 hari di Gallery UKM Tapsel.
Peserta dilatih agar menjadi ahli di bidang pemasaran online khususnya produk lokal khas Tapsel, seperti kain tenun, kopi, kerajinan keranjang horas, dodol salak dan gula semut agar dapat menembus pasar nasional maupun internasional.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu mengemukakan, seiring meningkatnya warganet (pengguna internet) di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya yaitu dari 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna, peningkatan tersebut perlu diimbangi pemahaman beraktivitas di ruang digital yang baik.
“Tentu ini menjadi peluang dan tantangan khususnya bagi UMKM di era digital saat ini,” ujar Bupati Dolly Pasaribu, Rabu (1/12/2021).
Dolly Pasaribu mengatakan, pelatihan menghadirkan narasumber seorang praktisi digital marketing nasional Sugianto M.Kom, pendiri tempatpklmedan.com untuk mendampingi dan melatih step by step bagaimana strategi pemasaran secara daring, sehingga produk-produk unggulan UMKM Tapsel bisa mudah ditemukan oleh calon pembeli online di mesin pencarian (search engine) Google dan sosial media lainnya.
Selain itu kata Dolly, melalui pelatihan digital ini diharapkan UMKM pengguna aplikasi Poken Tapsel semakin meningkat.
“Aplikasi Poken Tapsel merupakan solusi kemudahan yang dihadirkan bagi UMKM untuk melakukan promosi secara gratis produk-produk unggulan yang ada di Tapsel,” ucap Dolly Pasaribu.
Menurut Dolly, alasan utama digital marketing penting bagi UMKM di era digital saat ini adalah untuk memudahkan komunikasi antara pemilik usaha dengan konsumen.
“Konsumen akan merasa sangat dihargai bila dilayani dengan baik dan cepat oleh pemilik usaha. Begitu juga jika pemilik usaha akan mengeluarkan produk baru, bisa melakukan promosi secara langsung kepada konsumen,” pungkas Dolly.
Dolly menyatakan, transformasi ke era digital bagi pelaku usaha menjadi keharusan.
“Mau tidak mau, bisa atau tidak, produk kita harus segera online di dunia maya. Go online or die !,” tandas Dolly. (Borneo)
Foto :
Siswa SMKN 1 Sipirok Jurusan Bisnis dan Pemasaran ikuti pelatihan digital marketing. (Ist)