Tapanuli Selatan I membaranews.com
Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) tahun 2023 ini berhasil meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia.
Kali ini Kabupaten Tapsel berhasil naik peringkat dari kategori Pratama menjadi kategori Madya dan di tahun 2023 untuk pertama kalinya.
Pengumuman penghargaan diikuti dari Aula Beringin eks Kantor Bupati Tapsel secara daring melalui sambungan zoom meeting Kementerian PPPA disiarkan langsung dari Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, Sabtu malam (22/07/2023).
Mendengar kabar itu Bupati Tapsel Dolly Pasaribu merasa bersyukur karena raihan penghargaan KLA kategori Pratama yang selama ini berhasil dipertahankan dapat meningkat menjadi kategori Madya.
Dolly menyatakan, penghargaan dengan naik satu tingkat ini bakal menjadi semangat dalam pemenuhan kebutuhan anak di Bumi Dalihan Natolu sebutan daerah Kabupaten Tapsel.
“Alhamdulillah, kita naik peringkat dari Pratama menjadi Madya. Berkat kerja keras kita bersama serta berbagai program yang kita jalankan dalam menjamin hak anak di apresiasi oleh kementerian dengan bentuk penghargaan ini,” ujar Dolly.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemkab Tapsel maupun stakeholder telah memberikan sumbangsih dalam menjamin dan pemenuhan hak-hak anak.
“Semoga dengan ikhtiar kita semua, Tapsel menjadi kabupaten yang aman, nyaman dan ramah terhadap anak,” tandas Bupati.
Dolly berharap, ke depan prestasi ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi sehingga hak anak di Kabupaten Tapsel bisa dipenuhi baik melalui program maupun penyediaan fasilitas dan sarana prasarana anak.
Dengan penghargaan ini, Pemkab Tapsel melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan terus memperhatikan dan memenuhi hak anak secara paripurna serta memberi ruang bagi anak untuk terus berkarya agar menjadi anak-anak Tapsel yang cerdas.
“Disamping itu perlu perlindungan serta pelibatan maupun peran aktif seluruh stakeholder agar menjadi bodyguard terhadap anak dari penyimpangan, aktivitas eksploitasi dan tindakan kekerasan juga bullying,” jelas Dolly.
Penghargaan ini diraih mulai 2019, 2021 dan 2022 dengan kategori Pratama dan tahun 2023 naik menjadi kategori Madya. (Borneo)