RS Haji Medan Jadi Rujukan Jantung, Stroke, Kanker

  • Bagikan
Gubernur Edy Rahmayadi melaksanakan pertemuan dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin.(Foto : Istimewa)

 

membaranews.com.(Medan)

 

Seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumut bakal dinaikkan tingkat pelayanannya untuk mampu melayani pasien penyakit jantung, stroke dan kanker. Tahun 2023, RS Haji Medan akan menjadi RS Rujukan ketiga penyakit tersebut.

Separuh RSUD Kabupaten/Kota ditargetkan bisa melayani tindakan medis dasar untuk penyakit jantung, paling tidak bisa melakukan prosedur pasang ring,kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi usai bertemu dengan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin di Gedung dr Adhyatma Kementrian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022).

Edy mengapresiasi Kemenkes menjadikan RS Haji Medan sebagai prioritas. RS Haji Medan akan menjadi rumah sakit rujukan ketiga penyakit jantung,stroke dan kanker. “Kita mengapresiasi RS Haji Medan sudah dijadikan lokus prioritas tahun 2023. Intinya RS Haji akan menjadi rumah sakit rujukan untuk jantung, stroke dan kanker, sehingga orang tidak perlu lagi ramai terbang ke luar negeri berobat,” ucap Edy.

Menkes Budi Gunadi menyampaikan, Kemenkes memiliki program alokasi lokus prioritas jantung, stroke dan kanker. Program tidak hanya untuk rumah sakit di bawah Pemerintah Provinsi melainkan juga rumah sakit Kabupaten/Kota. Tahun 2024 ada 50% RSUD berada di Kabupaten/Kota bisa melakukan tindakan dasar untuk jantung, paling tidak memasang ring jantung.

Edy mengusulkan kepada Menkes alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2023 sebesar Rp 142.694.540.323, tahun 2024 Rp 117. 453.935.841. “Kami berharap usulan dapat direalisasikan demi pelayanan terbaik masyarakat Sumut,” ujar Edy.

Edy juga meminta Menkes mengalokasikan anggaran untuk RSUD Panyabungan, Parapat, dr Djasamen Saragih untuk meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah tersebut.Termasuk alokasi anggaran UPT Laboratorium Kesehatan Pemprov.

Edy berharap sinergi dengan Kemenkes dimana prevelansi stunting Sumut berada pada angka 25,8%. Dari 33 Kabupaten/Kota ,ada 22 Kabupaten/Kota memiliki prevalensi stunting di atas nasional dan provinsi. Edy memandang dibutuhkan DAK fisik bidang kesehatan sebesar Rp 33 Miliar untuk memberi makanan tambahan bagi 4.575 ibu hamil kurang energi kronis dan 81.293 balita kurus.

Menkes Budi Gunawan mendukung rencana pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di Sumut ,sudah ada penyediaan lahan di Desa Sena Kabupaten Deliserdang.

Edy juga meminta alokasi vaksin sinovac untuk anak sebanyak 55.000 dosis. “Kita mengejar vaksinasi untuk anak namun vaksin sinovac belum tersedia”, kata Edy didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis, Kepala Dinas Tenaga Kerja Baharuddin Siagian, Direktur RSU Haji Medan Rehulina Ginting.(Rul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *