membaranews.com.(Medan)
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara berhasil meraih penghargaan TPID Award 2020. Penghargaan tersebut diberikan Pemerintah Pusat karena TPID Sumut dinilai sebagai yang terbaik dalam pengendalian infasi untuk wilayah Sumatera.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta yang dibuka Presiden RI Joko Widodo. Rapat juga diikuti secara virtual oleh para kepala daerah dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan rasa syukur atas prestasi diperoleh TPID Sumut. “Alhamdulillah kita menjadi yang terbaik TPID-nya (2020),” kata Edy Rahmayadi usai mengikuti rapat dari Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (25/8/2021).
Hadir diantaranya Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Soekowardojo, Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi, Pimpinan Wilayah Sumut Perum Bulog Arif Mandu, perwakilan lembaga vertikal lainnya. Turut mendampingi Gubernur, Asisten I Arif Trinugroho, Kabiro Ekonomi Naslindo Sirait dan Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar.
Gubernur berharap, prestasi ini terus dipertahankan sehingga upaya mengendalikan inflasi di daerah ini dapat dilakukan secara maksimal. Untuk itu, sebagaimana arahan Presiden RI terkait pemanfaatan plafon digital dalam rangka memudahkan akses komunikasi Pemprov saat ini tengah melakukan hal itu.
“Untuk plafon digital, infrastruktur digital di Sumut aedang dalam perbaikan, karena sinyal (jaringan internet) itu sangat diperlukan, khusus di daerah-daerah yang belum maksimal jangkauannya (jaringan),” sebut Edy.
Dengan upaya itu, lanjut Edy, plafon digital yang tengah dimaksimalkan saat ini akan disampaikan kepada para pelaku UMKM dan petani sekaligus memberikan edukasi terkait pemanfaatan teknologi informasi meskipun berada jauh dari kawasan perkotaan atau ibukota.
Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa syukurnya karena di tengah ketidakpastian saat ini perekonomian Indonesia semakin baik dengan tingkat inflasi terkendali.
“Kita wajib bersyukur meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian perekonomian negara kita semakin membaik. Tetapi tetap kita harus menjaga kewaspadaan,” ujarnya.
Pada kuartal II-2021 perekonomian Indonesia mampu tumbuh 7,07% (year-on-year/YoY) dengan tingkat inflasi nasional yang terkendali di angka 1,52% (YoY). Presiden menyampaikan, angka inflasi tersebut jauh di bawah target inflasi 2021, yaitu sebesar 3%.
“Tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah juga bisa bukan hal yang menggembirakan, karena bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas,” ujar Presiden mengingatkan.
Kepala Negara juga menekankan kepada jajaran terkait untuk tetap waspada dan hati-hati dalam mengatur keseimbangan antara upaya penganganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di kuartal III-2021 ini.
“Tetap harus waspada, tetap harus hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas. Penyebaran COVID-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi,” tegasnya.(Rul)