Tapanuli Selatan I membaranews.com
PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara memberikan Pelatihan Dasar Kewirausahaan bagi 15 Petani Aktor Milenial selama sepekan di Syaakirah View di Aek Sabaon Kecamatan Marancar Kabupaten Tapsel.
PTAR bekerja sama dengan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi Kementerian Pertanian RI dalam pelaksanaan pelatihan ini.
Manager Community Development PTAR Rohani Simbolon mengatakan, program Petani Aktor Milenial dilaksanakan dalam rangka menemukan dan menumbuhkan petani milenial berjiwa wirausaha.
PTAR melaksanakan Program Petani Aktor Milenial untuk membantu pemerintah meregenerasi petani utamanya di Kabupaten Tapsel. Karena menurut Badan Pusat Statistik, petani di Indonesia masih didominasi oleh generasi X yaitu berumur 41-56 tahun.
Selain itu kata Rohani, PTAR juga ingin mendorong terciptanya model usaha baru dan inovatif dalam bidang agribisnis guna mendorong peningkatan produktifitas dan pendapatan petani.
“Selain membantu program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan, kami juga berharap dapat mengubah paradigma anak muda tentang dunia pertanian menjadi lebih positif,” ujar Rohani.
Setelah 15 Petani Aktor Milenial terpilih, PTAR melanjutkan programnya dengan memberikan pelatihan dasar kewirausahaan.
Ke-15 Petani Aktor Milenial yakni Herman Hatimbulan, Amar Husin Sitompul, Saddam Husein Rambe, Muhya Wahyu Rambe, Mhd. Azis Hutasuhut, Parlaungan Simanjuntak, Damu Roy Sahnan Nasution, Rahmad Soehedi Simatupang, Riskon Mulyadi, A.Fauzi Batubara, Andre Ilham, Pandapotan Saputra, Arif Sopiandi Hasibuan, Wardah dan David Fernando.
Subkor Program dan Kerjasama Bapeltan Jambi Nugroho Setiyo Wibowo bersama Widyaswara Bapeltan Jambi Muhammad Taufiqur Rahman menyampaikan, Bapeltan Jambi merupakan unit Kementerian Pertanian RI menangani pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Sumatera khususnya enam provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Jambi.
Pelatihan bagi 15 Petani Aktor Milenial ini merupakan sebuah sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat Pertanian.
”Kita melihat pertanian ke depan berdasarkan data BPS, itu pertanian sekarang dihuni oleh golongan kaum tua 70% dan 30% anak-anak muda, sementara pertanian kita dibutuhkan terus,” ucap Wibowo.
Karena minat petani muda saat ini kurang maka dibutuhkan petani-petani muda yang bisnisnya bisa dicontoh dan menghasilkan.
“Mulailah dengan petani aktor milenial ini,” sebut Wibowo.
Tujuannya menyiapkan generasi penerus pertanian untuk melanjutkan keberlangsungan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
Wibowo mengemukakan, Petani Aktor Milenial adalah petani-petani milenial berjiwa muda usia 19-39 tahun.
Harapannya ke depan, Petani Aktor Milenial bisa menjadi contoh bagi petani lain dan masyarakat pertanian semakin berkembang.
“Istilah kami resonansi, satu Petani Aktor bisa menghasilkan Petani Aktor yang lain,” sebut Wibowo.
Kemudian, Petani Aktor Milenial itu lebih mengarah ke IT, pertanian berbasis bisnis.
Harapan lainnya, dengan semakin banyaknya Petani Aktor yang tumbuh dalam pembangunan pertanian, kesejahteraan masyarakat pertanian nanti akan meningkat.
“Ketika pertanian menjadi menarik bagi generasi milenial tentu otomatis akan terjaga ketahanan dan kedaulatan pangan kita,” tegas Wibowo. (Borneo)
