Tapanuli Selatan I membaranews.com
Produksi listrik PLTA Batangtoru di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara diproyeksikan mencapai 2.124 Gigawatt per tahun.
Hal ini disampaikan Manager Teknikal Relationship PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Indrajati Herumurti dalam kegiatan Journalists Renewable Energy Knowledge Building bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) pada 21-22 Oktober 2023.
PLTA Batangtoru berkapasitas 510 Megawatt (MW) ini akan menjadi andalan guna memenuhi beban puncak kebutuhan pasokan listrik di Sumatera Utara ke depan.
“Karena PLTA paling mudah masuk sistem dibanding pembangkit listrik berbahan bakar fosil,” sebut Indrajati.
Pembangunan PLTA Batangtoru merupakan salah satu bagian dari implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN) 35.000 MW.
Kemudian, kehadiran PLTA Batangtoru yang merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai upaya mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung Paris Agreement melalui target EBT 23% di tahun 2025 sesuai kebijakan energi Nasional.
Meski rencana proyek pembangunan PLTA Batangtoru selesai Desember tahun 2026, namun PT NSHE selaku pengembang PLTA bersih dan ramah lingkungan ini akan berupaya menyelesaikannya setahun lebih cepat yakni Desember 2025. Ini wujud dari komitmen PT NSHE dalam mendukung target EBT Nasional 23% tahun 2025.
Gambaran itu sudah terlihat dari progress pekerjaan proyek. Dimana sejak masa kontruksi dimulai tahun 2017 hingga 2021, progress pekerjaan pembangunan baru mencapai 11% akibat sejumlah faktor, salah satunya pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Namun sejak pekerjaan kembali di mulai 2021 sampai sekarang kata Indra, progress pekerjaan sudah mencapai 42%.
”Ini wujud keseriusan kita (PT NSHE) dalam pembangunan ini,” ujar Indra. (Borneo)