Terkait visi misinya bila duduk menjadi Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik dalam kontestasi ini mengusung tiga program utama. Pertama, Farianda berjanji akan membuka lembaga pendidikan untuk meningkatkan sumber daya wartawan.
“Saya ingin kualitas wartawan yang berada di PWI Sumut meningkat terutama di zaman digitalisasi ini. Setiap tahun harus ada peningkatan dan kemajuan bagi wartawan PWI,” kata Farianda.
Selanjutnya Farianda berjanji akan membuka lembaga pendidikan pelatihan bagi wartawan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan arahan dari Dewan Pers.
“Jadi sebelum wartawan mengikuti UKW, mereka harus terlebih dahulu mengikuti pendidikan yang kita buat. Tujuannya, agar wartawan tidak stres lagi saat mengikuti UKW,” tuturnya.
Farianda juga berniat membuka Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PWI Sumut. Menurutnya, LBH ini diperlukan untuk memberi bantuan advokasi bagi wartawan yang tersandung hukum saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
“PWI Sumut harus turun langsung membantu wartawan yang tersangkut masalah hukum. Pendampingan akan kita lakukan tidak hanya sebatas sampai di kepolisian, tetapi hingga ke pengadilan. Ini agar kawan-kawan di PWI merasa terayomi dan mereka merasa dilindungi oleh organisasi,” kata Nanda.
Di bidang kesehatan, Farianda menawarkan santunan asuransi sebesar Rp 20 juta bagi anggota PWI Sumut yang meninggal dunia. “Untuk dana awal asuransi, saya secara pribadi yang akan membiayai,” tegas Farianda.
Terkait kesejahteraan wartawan, Farianda bertekad akan memperjuangkannya agar anggota PWI Sumut merasa diperhatikan. Menurutnya banyak hal sebenarnya yang bisa dikelola untuk menambah pendapatan kas organisasi.
“Kantor PWI Sumut itukan luas dan posisinya sangat strategis di perkotaan. Kenapa kita tidak berusaha memanfaatkan potensi yang ada untuk mengembangkan PWI Sumut,” ujar Nanda.
Dikatakannya, gedung PWI Sumut bisa dimanfaatkan untuk tempat pesta atau pernikahan. Misalnya, sewa gedung Rp10 juta per hari bagi masyarakat umum.
“Bayangkan saja kalau dalam 1 minggu itu ada dua atau tiga kali pesta, berarti uang yang masuk ke kas PWI Sumut sebesar Rp20-30 juta per minggu. Kalau dalam satu bulan berarti bisa mencapai Rp80-Rp120 juta. Belum lagi dari pemanfaatan sewa kantin dan pengelolaan koperasi, bisa mencapai miliaran rupiah per tahunnya,” tutur Nanda.
Khusus bagi anggota PWI, ujar Nanda, sewa gedung akan diberi diskon 50 persen. “Untungnya untuk siapa? ya tentu untuk organisasi PWI Sumut agar kita tidak tergantung penuh ke dana hibah,” ungkap Nanda.
Farianda mengatakan masih banyak sumber mata air baru yang bisa digali PWI Sumut bila pengurus mau bekerja sama dan bekerja keras untuk membesarkan organisasi.
“Organisasi ini akan sangat diperhitungkan lembaga pemerintah, TNI-Polri dan pihak swasta, jika dikelola dengan baik dan benar. Intinya, kita tidak bekerja untuk kepentingan individu atau kepentingan kelompok,” tambahnya.
Perhelatan akbar PWI Sumut tahun ini bisa dikatakan pertarungan antara media Analisa dengan Medan Pos. Menurut bocoran yang diterima penulis, Hermansjah akan berpasangan dengan Khairul Muslim alias Khairul dari Medan Pos, begitu juga dengan penantang Farianda Putra Sinik akan berpasangan dengan Sahat Rahmat Hamonangan Panggabean alias Monang dari Analisa.
Penulis : Henri Sianturi, Produser RCTI-iNews TV Biro Sumut