membaranews.com (Medan)
Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menangani pandemi Covid-19. Penanganan yang dilakukan berjalan terarah dan terukur sehingga diyakini mampu memberikan hasil optimal guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Salah satunya dengan menyiapkan lokasi isolasi terpusat (isoter). Dengan isoter , orang nomor satu di Pemko Medan itu ingin memisahkan warga terpapar Covid-19 dengan belum terpapar guna mencegah terjadinya penularan.
Saat ini Pemko Medan memiliki dua isoter dilengkapi fasilitas pendukung. Yakni, isoter Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jalan Setia Budi Medan Helvetia.Satu lagi ex Hotel Soechi Internasional Jalan Cirebon Medan.
Dua tempat ini diperuntukan bagi masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala (OTG) untuk menjalan isolasi mandiri.
Di ex Hotel Soechi, terdapat 240 kamar dengan fasilitas sangat baik setara dengan hotel bintang empat. Kemudian dilengkapi fasilitas gym dengan peralatan lengkap, lapangan tenis, lapangan basket dan kolam renang meski tidak diperkenankan dipergunakan bagi warga yang menjalani isoman di tempat tersebut.
Bobby menilai penanganan Covid-19 tidak hanya sekedar minum obat dan vitamin saja tapi juga melalui imunitas tubuh yang bisa dibentuk dengan perasaan senang dan gembira.
“Seluruh fasilitas di tempat ini dapat digunakan untuk meningkatkan kebugaran tubuh sehingga imunitas tubuh kembali meningkat guna mempercepat kesembuhan,” kata Bobby Nasution.
Di Gedung P4TK, terdapat 120 kamar dengan fasilitas cukup baik. Bahkan, Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen Ganip Warsito sudah meninjau langsung gedung tersebut dan menilai kamar maupun fasilitas pendukung sangat bagus untuk tempat isoman masyarakat terpapar Covid-19 dengan gejalan ringan maupun OTG.
Terima kasih kepada Wali Kota Medan beserta seluruh perangkatnya karena telah menyediakan tempat isoter sangat bagus,” kata Ganip usai peninjauan baru-baru ini.
Di bawah kepemimpinan Bobby, Medan sangat siap dalam penyediaan isoter. Dosen Ilmu Politik FISIP USU Fredick Broven Ekayanta MIP menilai, penyediaan isoter dilakukan Wali kota sangat tepat dan benar-benar dibutuhkan. Saat ini, Indonesia sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19, tidak terkecuali Kota Medan sehingga menjadi daerah yang ditetapkan masuk dalam PPKM baik Darurat maupun Level 4. Karenanya, menyiapkan tempat isoter tentu sangat diperlukan.
Tempat isoter memang sangat diperlukan, apalagi dalam keadaan situasi krisis. Disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengintervensi atau menyelesaikan, mengambil langkah dan keputusan yang tepat. Salah satunya menyiapkan sejumlah tempat isoter,” kata Fredick saat dihubungi, Rabu (18/8/2021).
Fredick menilai, Bobby sebagai kepala daerah yang sigap karena terlihat dari keputusan dan kebijakan yang diambilnya. Fi daerah lain kata Fredick, masih harus pontang-panting menyiapakan tempat isoter terutama di beberapa kota di Pulau Jawa. “Walaupun angka kasus tidak separah di Pulau Jawa tapi Kota Medan adalah epicentrum di Sumut.Memang sebaiknya penanganan harus cepat dipersiapkan,” sebutnya. Peran kepala daerah sangat penting mempercepat penaggulangan pandemi.
Guna penanganan Covid-19 berjalan lebih optimal menurut Fredick perlu pendisiplinan masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan (prokes). Mengingat masih banyak warga Kota Medan tidak patuh prokes sesuai yang dianjurkan WHO maupun pemerintah.
Peran Pemko Medan sangat diperlukan dengan sosialisasi prokes secara masif kepada masyarakat. Tidak ada yang dapat menahan laju penyebaran selain penerapan prokes dan secara bersamaan ada prioritas dan percepatan vaksinasi sehingga cepat terwujud herd immunity.
Bobby juga sudah menyiapkan satu kapal untuk isoter Covid-19. Yakni, kapal Pelni bernama Bukit Raya. Penandatanganan kerjasama dengan Kemenhub RI dan PT Pelni telah dilakukan di Command Center Balai Kota Medan, Kamis (12/8/2021) disaksikan Menhub Budi Karya Sumadi secara virtual.
Kapal Motor (KM) Bukit Raya milik PT Pelni tersebut dijadikan sebagai tempat isoter terapung pertama di Kota Medan dengan kapasitas 478 bed. Sebagai langkah awal, KM Bukit Raya diperuntukkan bagi warga Medan bagian Utara terpapar Covid-19 dengan gejala ringan maupun OTG. KM Bukit Raya sudah tiba , sedang dilakukan sejumlah persiapan untuk dijadikan isoter terapung. (Rul)