membaranews.com.(Deliserdang)
Pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi sedang dipacu pengerjaannya oleh Pemprov Sumut melalui Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK).
Pembangunan Jalan Provinsi itu memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dalam sektor pertanian dan perkebunan terhadap masyarakat sekitar jalan alternatif tersebut.
Dampak positif tersebut diungkap oleh seorang petani sawit, Sito Ginting kepada wartawan saat melakukan peninjauan jalan alternatif Medan-Berastagi di Desa Tanduk Benua Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Senin (19/12/2022).
“Jalan diperbaiki dan dilebarkan sehingga bisa dilalui kenderaan dan memberi dampak ekonomi masyarakat dari sektor pertanian,” ujar Sito.
Sito menjelaskan, jalan ini merupakan jalan alternatif Medan-Berastagi dan wajar diaspal dan dilebarkan.
Sebelumnya warga mengangkut hasil hasil perkebunan sawit dengan waktu tempuh mencapai satu jam. Sekarang, jarak tempuh bisa 20 hingga 30 menit ,ungkap Sito.
Masyarakat juga ebih mudah beraktivitas. Dulu jalan rusak, sekarang jalan bagus dan baik. Jarak tempuh singkat dan efesien, contohnya 1 jam jadi 20 hingga 30 menit. Apa lagi, kalau sudah di aspal bisa berkurang lebih,” kata Sito.
Warga Desa Suka Makmur Kutalimbaru bersyukur dibangunnya jalan alternatif Medsn-Berastagi sehingga biaya pengangkutan lebih ekonomis dan terjangkau.”Sekarang, biaya operasional perkebunan sawit lebih efisien dan murah,” sebutnya.
Kami bersyukur dan berterima kasih kepada pak Gubernur karena membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, ujar Sito.
Sito menambahkan, pembangunan jalan alternatif ini walau baru pembukaan jalan dan pengerasan badan jalan tapi mampu mengurangi kecelakaan lalulintas.Dulu banyak kecelakaan karena jalan berlubang dan jatuh dari sepeda motor.
Fourjulu Situmorang, Pelaksana Lapangan PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) sebagai perusahaan melakukan pengerjaan jalan alternatif Medan-Berastagi mengatakan, saat ini pembangunan jalan tahap base atau pengerjaan dasar badan jalan dan pembangunan drainase sepanjang jalan tersebut.
“Pembangunan drainase, pemasangan batu, untuk pengaspalan belum bisa dipastikan pada tahun ini. Untuk pelebaran (buka jalan) sudah rampung,” kata Fourjulu didampingi Abdul Siregar pelaksana lapangan PT SMJ.
Fourjulu mengungkapkan, saat ini pengerjaan terkendala dengan faktor cuaca ekstrim curah hujan intensitas tinggi dan ada jembatan penghubung rusak. Bahan-bahan material tidak dapat diantar sampai tujuan pengerjaan karena jembatan rusak.
“Kita masih melakukan pengerjaan base A, pengerjaan terkendala ada jembatan rusak sehingga mengalami kendala memasukkan material termasuk cuaca,” kata Fourjulu.
Untuk Pembangunan drainase, pemasangan batu,pengaspalan belum bisa dipastikan pada tahun ini.Tapi pelebaran (buka jalan) sudah rampung,” ucap Fourjulu.
Jadi Target selesai jalan alternatif Medan-Berastagi tahun depan,tambahnya.
Inspektor Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) Ghazali Fasyaha mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan dengan cermat.
Masalah kualitas utu selalu kita pantau dan bekerja sesuai prosedur. Kita lakukan pengujian secara bertahap.Seperti tahapan base dulu sebelum melanjutkan yang lain, kita tes dulu. Sudah padat belum, sudah pas belum dan seterusnya, kata Ghazali.
Mengingat kondisi cuaca saat ini sering hujan maka pengerjaan tidak bisa dipaksakan dan sembarangan guna untuk mendapatkan kualitas jalan yang baik.
Seharusnya, akhir Desember ini tapi, kendala cuaca, material, jembatan putus. Material tidak bisa masuk kesini. Alat kita stanby, tapi terkendala dengan jembatan baru kita perbaiki,ujar Ghazali.
Untuk diketahui, jalan alternatif Medan-Berastagi melalui jalur Medan-Tuntungan-Kutalimbaru-Tanduk Benua-Sembaikan-Berastagi sepanjang 9,7 Km.
Pengerjaan ruas jalan,drainase dan jembatan tersebut melalui dana APBD Sumut secara multiyeras sebesar Rp.2,7 Triliun .(Rul)