Batu Bara I membaranews.com
Awal 2023, PT INALUM kembali berkolaborasi dalam melakukan revitalisasi Pantai Sejarah Batu Bara merupakan program peningkatan perekonomian masyarakat salam pengembangan Pariwisata dan Konservasi Pantai melalui penanaman mangrove dan perlindungan satwa langka.
VP CSR INALUM Ali Hasian mengatakan, program di Pantai Sejarah Batu Bara berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini terlihat dari perekonomiannya menghasilkan akumulasi hingga Rp.910 juta/ tahun untuk dan pariwisata melahirkan 70 UMKM baru di Pantai Sejarah dengan pendapatan Rp 150 – 200 ribu/bulan.
Program ini tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Baru Bara dalam membangun pariwisata dan konversasi pantai. Program ini juga membangun inovasi dengan pemanfaatan bahan ramah lingkungan serta peningkatan sumber ekonomi keluarga, seperti pengembangan batik berbahan alam yaitu mangrove menjadi salah satu alternatif pemasukan keluarga melalui program pemberdayaan istri-istri nelayan.
Nilai ekonomi meningkat program di Pantai Sejarah yaitu konservasi mangrove telah berhasil menjaga areal hutan mangrove eksisting seluas 15 ha, melakukan penanaman bertahap selus 5 ha.
KTCA juga terlibat dalam penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di Pantai Jono, Desa Lalang dan di Pantai Asahan. Ekosistem Mangrove memiliki kemampuan efektif dalam menyerap CO2 hingga 871,9 Ton CO2/ha/tahun.
Penghasilan dari akunjungan wisata dan wahana mencapai 20 juta perminggu dan semakin besar di hari libur atau 910 juta / pertahun.
Tidak hanya itu, Penghasilan pelaku usaha UMKM terlibat sebesar 150-200 ribu/minggu untuk 70 orang dan konversi nilai ekonomis ekonomi karbon bila diperhitungkan berdasar harga ekonomis 13 USD/TonCO2, dengan total serapan 871,9 Ton CO2 per ha.
“Saya optimis melalui program ini, masyarakat sekitar terus maju dan berkembang sehingga dapat melakukan inovasi – inovasi baru dalam mengembangkan potensi pariwisata,” kata Ali.(mkb)