membaranews.com.(Batu Bara)
Walaupun pabrik penghasil minyak goreng (migor) terbesar berada di Kabupaten Batu Bara (Kuala Tanjung) bukan menjadi suatu jaminan bagi warga mudah mendapatkan migor.
Meskipun pemerintah Batu Bara begitu juga Polres Batubara menyatakan Migor aman di Batu Bara tapi kenyatannya warga Batu Bara puntang panting mencari minyak goreng kesetiap sudut kedai maupun di grosir.
Kalaupun ada migor kemasan atau minya curah harganya cukup melambung.Misalnya, migor curah walaupun harganya mencapai Rp 17.000 perkilo , migor kemasan dengan berbagai merek mencapai 24.000.- hingga Rp 25.000,- perkilo.
Kelangkaan migor sudah beberapa hari belakangan di kedai kedai di beberapa desa di Batu Bara sudah mulai enggan untuk menjual migor. Pasalnya harga migor melambung tinggi tidak sesuai lagi dijual kepada masyarakat.
Paling kasihan para pedagang gorengan atau warung warung penjual makanan lainnya yang setiap saat membutuhkan migor untuk dagangannya.
Seperti yang dialami Zunaidah (53) dan wak Atik (62) ,setiap pagi membuka warung lontong dan gorengan dipinggir jalan lintas Sumatera tepatnya di Dusun 2 desa Tanah Rendah Kecamatan Air Putih.Kami tidak sanggup lagi membeli migor kemasan, tidak sesuai lagi dengan dagangannya.
Kami setiap hari butuh migor tapi harganya cukuo tinggi, sementara jualan seperti goreng pisang maupun panganan lainnya tidak bisa kami naikkan harga.
“Kami terpaksa pakai minyak curah ,itupun susah mencarinya, “ujar kedua perempuan itu, Senin sore (20/3/2022)
Seperti diketahui sejak kelangkaan migor yang terjadi dimana mana, membuat ibu ibu pusing tujuh keliling.
Begitu juga Kapolres Batu Bara AKBP Jose DC Fernandes melakukan inspeksi mendadak di beberapa pabrik penghasil migor , seperti PT Multimas Nabati Asahan (MNA) Kuala Tanjung.
Dalam inspeksi Kapolres menjamin migor aman di Batu Bara kenyataan.Tapi apa ?. (mkb)