membaranews.com (Medan)
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi minta wartawan tidak membela pribadi Edy Rahmayadi. Tapi dukung program-program dan kebijakan saya selaku gubernur.
” Jangan lihat pribadi saya, tapi lihat dan dukung program dan kebijakan saya yang memimpin pemerintahan di Provinsi Sumatera Utara,” kata Edy Rahmayadi saat pertemuan para wartawan bersama seluruh pimpinan OPD Pemprov di Aula Tengku Rizal Nurdin,l Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (28/1/2021).
Edy menegaskan, jika memang ada yang keliru dan salah dalam implementasinya , silahkan kritik tapi konstruktif dan beri solusi. Terkadang pimpinan OPD ini tidak kreatif dan inovatif, maka perlu sampaikan infomasikan ke saya,ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut ,Edy tetap dengan gaya aslinya, apa adanya sebagai seorang Edy Rahmayadi.
“Banyak yang memberi masukan dan nasehat kepada saya untuk mengubah cara bicara saya, cara berkomunikasi saya. Tapi saya tak bisa, tak bisa berpura-pura,sebut mantan Pangkostrad ini.
Makanya, saya minta wartawan dapat memahami ini.Memang saya sudah merasakan karena cara “gaya” bicara saya, maka tak jarang muncul berita di media terkesan membully dan mengagetkan orang lain. Itu sudah resiko saya ,atau juga bisa saja media untuk meningkatkan rating,ungkap Edy didampingi Pj. Sekdaprov Sumut Afifi Lubis.
Namun yang jelas, Edy minta bagaimana media bisa mendukung program pembangunan ,program pemerintahan seperti penyelenggaraan PON dan pembangunan Sport Center.
PON 2024 sudah mesti kita persiapkan dari sekarang.Jangan sampai malu kita sebagai tuan rumah PON bersama Provinsi Aceh.
Fasilitas venue , hotel,penyambutan di bandara,transportasi ke venue, penyambut tamu yang cantik,ramah dan simpati harus kita persiapkan,sebut Edy.
Edy menyadari jabatan gubernurnya berakhir tidak lama lagi, 5 September 2023. Ini mesti saya pertanggungjawaban baik secara konstitusi maupun kepada Allah SWT.
Masih banyak program dan proyek strategis di Sumatera Utara ini belum tuntas, kendalanya salah satunya karena pandemi sehingga menguras tenaga ,pikiran dan dana yang tersedot. Ekonomi kita terpuruk ,tapi dunia juga mengalaminya.
Kita terpaksa fokus pada penanggulangan Covid-19. Anggraan pembangunan dipangkaa untuk Pandemi Covid yang membawa dampak cukup berat bagi kehidupan dan sampai sekarang masih tetap kita rasakan. Dampaknya antara lain infrastruktur jalan menjadi terkendala, meskipun dari situasi normal ,anggaran infrastruktur jalan juga tidak cukup,sebut Edy.
Karena itu, tolong bantu saya untuk melaksanakan program pembangunan. Buat berita yang dapat memotivasi masyarakat,membuat masyarakat tenang.
Jika memang ada yang kurang dan salah, berikan kritik konstruktif,berikan solusi.Sebab di situasi sulit saat ini seharusnya kita sama-sama memikirkan dan melaksanakan pembangunan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat,ujar Edy.
Edy juga tidak menampik kinerja pimpinan OPD yang belum maksimal.Dari laporan diterimanya, banyak pimpinan OPD yang sulit ditemui wartawan untuk mendapat informasi.
Kalau saya memang dikatakan wartawan mudah dijumpai.Datang saja ke Masjid Rumah Dinas Gubernur atau Masjid Agung, sudah jumpalah dengan Gubernur,ungkap Edy menirukan kata wartawan.
Edy minta pimpinan OPD, jangan menutup diri, bukalah komunikasi dengan wartawan. Dengan komunikasi yang baik ,tentu seluruh program dan kebijakan Pemprov dapat tersebar secara massif.
Dalam pertemuan tersebut, wartawan Unit Pemprov Sumut banyak memberikan masukan kepada Gubernur khusus berkaitan kemudahan dalam menjalankan tugas jurnalistik seperti mudah mendapatkan informasi, melakukan konfirmasi untuk memverifikasi informasi yang ada sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40/1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Pada prinsipnya, pak Gubernur sangat terbuka kepada wartawan,mudah untuk diwawancarai. Hanya saja sikap Gubernur tersebut tidak diikuti mayoritas pimpinan OPD, kata Benny Pasaribu wartawan sehari-hari bertugas di Kantor Gubernur. (Rul)