Deliserdang | membaranews.com
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, bahwa pers tertua di Indonesia berasal dari Sumut.
Menurut Edy, hal tersebut diketahui karena berkah adanya acara Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Sumut.
Kami laporkan Pak Presiden, kami juga baru tahu bahwa pers yang tertua di Indonesia ini adalah berasal dari Sumatera Utara, ini berkahnya HPN, kalau tidak HPN.
“Sebelumnya saya belum tahu Bapak Presiden,” ungkap Edy Rahmayadi pada puncak HPN 2023 di Gedung Serba Guna (GSG) Jalan Williem Iskandar/Jalan Pancing, Deliserdang, Kamis (9/2/2023).
Acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Kominfo Johnny G Plate, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua PWI Atal S Depari, duta besar negara sahabat, kepala daerah se-Indonesia, wartawan se-Indonesia.
Edy Rahmayadi juga mengucapkan selamat merayakan Hari Pers Nasional bagi para insan pers. Serta selamat datang di Provinsi Sumut, provinsi pelopor pers di Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan dari pendudukan kolonial melalui produk jurnalistik.
Hari ini apabila semua insan pers berkumpul di sini, maka tugas kita saat ini adalah untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, sebut Edy.
Edy menitipkan pesan ke semua insan pers menulis hal-hal positif tentang Sumut, apakah tentang kulinernya, budaya, pariwisata dan potensi-potensi ekonomi, yang akan memberikan citra bagi investor dan wisatawan datang ke Sumut.
Sebagaimana harapan Bapak Presiden Joko Widodo agar kita bisa meningkatkan investasi dan pariwisata di daerah, salah satunya promosi melalui produk-produk jurnalistik,kata Edy.
Peringatan HPN 2023, dengan tema “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat’ semua bisa melihat bahwa hidup manusia saat ini berjalan seiring perputaran arus berita.Kini orang memulai hari dengan berita, mengisi hari dengan berita dan menutup hari dengan membaca berita.
“Kita hidup pada zaman ketika media menjadi kekuatan yang sungguh luar biasa,” ujar Edy
Menurut Edy, kebebasan pers harus dimaknai adalah bagaimana kebebasan sebagai nilai yang baik dan berguna di dalam etika yang bertanggung jawab. Dalam kode etik jurnalistik disebutkan “wartawan Indonesia dalam menghasilkan berita harus akurat, berimbang,tidak beretikad buruk harus sesuai dengan hati nurani”. Ini berarti tugas pemberitaan untuk melayani kemanusiaan dan hati nurani.
“Kita berharap peran penting dari pers adalah bagaimana pers dapat memperkuat penggunaan nalar publik yang menuju pada kebaikan yang sifatnya universal dan menghargai kemanusiaan. Maka ukuran tertinggi dari profesi jurnalistik pada akhirnya adalah sejauh mana pers bertanggung jawab pada upaya-upaya pembangunan kemanusiaan,katanya.
Ketua PWI Atal S Depari memberikan apresiasi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi atas dukungannya HPN 2023.
Sumut merupakan bagian penting menjadi sejarah pers Indonesia. “Di Sumut lahir pelopor pers Indonesia, lahir media legendaris, lahir wartawan pejuang yang menghidupkan perjalanan pers Indonesia,kata Atal.
Wdy Rahmayadi menerima Pena Emas dari PWI. Jokowi mengenakan pakaian kain tenun Melayu Batubara Sumut disambut dengan tarian Melayu.(Rul)