Edy Rahmayadi Minta RS Alokasikan 30 persen Rawat Pasien Covid-19

  • Bagikan

membaranews.com (Medan)

 

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi minta Rumah Sakit (RS) khusus di Kota Medan mengalokasikan 30 persen untuk merawat pasien Covid-19. Sebab, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat pemanfaatan tempat tidur RS di Sumut telah mencapai angka 56 persen.

Usai rapat Covid-19 pasca-Lebaran secara virtual dengan Presiden RI Joko Widodo, Senin (17/5) Edy Rahmayadi mengatakan angka tersebut masih di atas BOR nasional sebesar 29%. Bila setiap RS di Medan mengalokasikan tempat tidur 30 persen maka ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 di Sumut mencukupi.

“Ini terus menjadi perhatian, kita ingin RS khusus di Medan mengalokasikan 30 persen tempat tidurnya untuk merawat pasien Covid-19.

Ada sekitar 76 RS di Medan sehingga BOR kita mencukupi, dibawah nasional,” kata Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur.

Gubernur mengungkapkan, dalam 14 hari (3-16 Mei) rata-rata kasus per hari Covid-19 di Sumut meningkat diangka 79,3. Sedangkan 14 hari sebelumnya (19 April-2 Mei) rata-rata kasus per hari di Sumut diangka 65,71.

“Intinya saat ini kasus Covid-19 di Sumut meningkat, kita sempat di angka 40 dan sekarang 80 per hari, peningkatannya cukup signifikan. Jadi, kita perlu mengambil langkah-langkah tertentu untuk menurunkan kembali kasus Covid-19 di Sumut dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan,” tegas Edy Rahmayadi didampingi Kadis Kominfo Irman Oemar.

Dalam rapat virtual, Presiden Joko Widodo minta Sumut dan 14 provinsi lain (Aceh, Sumbar, Riau, Jambi, Babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel dan Gorontalo) yang tren kasus Covid-19 meningkat untuk waspada. Provinsi-provinsi segera mengambil langkah-langkah tepat untuk menurunkan kasus Covid-19 di daerahnya.

“Ada 15 provinsi trennya meningkat pekan terakhir, provinsi ini harus hati-hati, ambil langkah yang tepat untuk menurunkan kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing. Kita tidak ingin perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia sampai sulit ditangani seperti India,” kata Jokowi.

Jokowi minta setiap daerah bisa menyelaraskan antara ekonomi dan protokol kesehatan agar perekonomian di Indonesia tetap tumbuh karena pada Q1 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diangka -0,74%. Namun, angka ini menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan Q4 (-2,19), Q3 (-3,49) dan Q2 (-5,32) tahun 2020.

“Target kita itu di Q2 tahun 2021 pertumbuhan ekonomi diatas 7%, arah ke sana sudah terlihat, tetapi kita butuh kerja lebih keras lagi untuk mencapai itu. Perketat protokol kesehatan. Untuk zona orange dan merah saya minta tempat wisata ditutup,” tegas jokowi.

Hadir pada rapat virtual dengan Presiden Jokowi Sekdaprov Sumut R Sabrina, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa, Pangdam I/BB Hassanudin, Kajatisu Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu.

Kepolisian RI memutuskan memperpanjangan penyekatan arus balik mudik hingga 24 Mei 2021. Penyekatan ini menjadi lebih panjang dari sebelumnya yang berlaku tanggal 6-17 Mei 2021.

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menegaskan kepada seluruh masyarakat untuk menyiapkan dokumen hasil tes negatif Covid-19 bila ingin melakukan perjalanan antarkabupaten/kota atau ingin masuk Sumut.

“Operasi Ketupat Toba berakhir hari ini, tetapi kita akan melanjutkannya dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) hingga 24 Mei.

Seluruh masyarakat ingin masuk ke Sumut atau keluar Sumut, melakukan perjalanan antarkabupaten/kota menyiapkan dokumen hasil tes negatif Covid-19. Misalnya rapid tes antigen, ini berlaku hanya satu hari,” kata Kapolda.(SW)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *