membaranews.com (Medan)
Semua pihak harus berpartisipasi dalam upaya pemenuhan hak anak serta melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi.
“Dengan adanya perlindungan kepada anak berarti melindungi masa depan suatu bangsa”, kata Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Agus Tripriyono, usai mengikuti Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) secara virtual di Ruang Rapat Smart Province, Lantai 6, Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (23/7/2021).
Peringatan HAN sangat penting untuk memperkenalkan bagaimana memberi perlakuan kepada anak, khusus dimasa pandemi Covid-19 yang berdampak langsung bagi anak-anak memasuki proses pembelajaran.
“Anak-anak tidak bisa berinteraksi secara langsung kepada guru dan siswa –siswa lainnya, disini peran orang tua sangat diharapkan memberi perlindungan dan pemahaman dampak Covid-19,” ujarnya.
Pemprov Sumut di tengah pandemi Covid-19 fokus pembenahan sektor kesehatan sehingga pemulihan kesehatan masyarakat akan berdampak bagi sektor lainnya khusus bagi dunia pendidikan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nurlela berharap kepada orang tua, guru , anak didik tetap mematuhi prokes jika mengikuti pembelajaran tatap muka.
Ketua Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Sumut Badriyah mengatakan, perlu sinergi dalam upaya perlindungan anak anak merupakan generasi penerus bangsa tanggung jawab bersama.
Presiden Joko Widodo pada Puncak Peringatan HAN secara virtual menyapa langsung kepala sekolah, guru dan siswa kelas 5 SDN Sudimara Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, sedang melakukan proses belajar secara daring.
Jokowi menekankan pentingnya sekolah meski tidak melakukan tatap muka di sekolah. “Seharusnya bulan Juli sekolah tatap muka segera dibuka tetapi karena pademi virus Corona mengalami kenaikan sehingga dibatalkan hingga Covid-19 menurun.(Rul)