membaranews.com (Medan)
Dua orang dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT dan Prof Drs Mahyuddin M.IT, PhD, masuk dalam daftar 2 persen Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia.
Datanya dilansir oleh Elsevier BV dan Stanford University. Rilis update database per tanggal 20 Oktober 2021 memuat 58 ilmuwan berafiliasi Indonesia yang masuk daftar dalam kategori single year. Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT, yang merupakan salah seorang Guru Besar USU dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik menduduki posisi ke-44 dalam daftar tersebut. Turut mendampinginya Prof Drs Mahyuddin M.IT, PhD, yang juga merupakan Guru Besar USU dari Fasilkom TI, yang berada di posisi ke-58.
Prof Himsar Ambarita sangat bersyukur dan termotivasi untuk melakukan lebih banyak kerja riset yang bermanfaat dengan adanya data tersebut. Khususnya riset berbasis teknologi yang memiliki kontribusi dalam memudahkan manusia untuk menjalani fungsi sosial dan ekonomi.
“Saya berharap tahun-tahun mendatang semakin banyak dosen USU masuk dalam daftar ini, serta memberikan pengaruh signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkapnya.
Rektor USU Muryanto Amin menanggapi capaian tersebut dengan penuh sukacita. Menurutnya, dengan masuknya dosen USU dalam peringkat daftar 2 persen ilmuwan paling berpengaruh dunia itu akan mampu membuka pintu lebih lebar bagi USU untuk mencapai tujuannya sebagai perguruan tinggi berstandar internasional.
“Saya mengucapkan selamat kepada dua dosen USU tersebut dan berterima kasih atas seluruh dedikasi dan kontribusi yang diberikan terhadap kemajuan iptek sekaligus mendorong kemajuan USU ke kancah internasional.
Semoga prestasi ini dapat lebih ditingkatkan dan diikuti dosen-dosen USU lainnya sehingga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan reputasi USU di pemeringkatan internasional,” ujar Muryanto.
Prof Himsar Ambarita telah banyak melakukan kegiatan riset, salah satu risetnya berjudul Rancang Bangun Mesin Pengering Surya Kontinu Sistem Integrasi Photovoltaic-Thermal (PV-T) dan Thermal Storage, dianggap oleh Elsevier-Stanford University kualitasnya memiliki dampak yang sangat baik. Pengering matahari tersebut bisa beroperasi di malam hari, sehingga waktu pengeringan yang dibutuhkan menjadi lebih pendek
Beberapa riset dilakukan Prof Himsar, di antaranya Perbaikan Mutu Kakao Indonesia melalui Metode Pengeringan (2013-2014), Karakteristik Adsorben campuran Alumina Aktif dan Karbon Aktif sebagai Generator Mesin Pendingin Energi Surya (2014-2015), Modifikasi dan pengujian mesin diesel berbahan bakar ganda (dual-fuel) diesel-biogas (2016), Rancang Bangun Alat Desalinasi Air Laut Energi Surya Hibrida Sistem Vakum Alami Bertingkat (2016-2017), Rancang bangun pemanas air tenaga surya system pipa panas menggunakan Fluida Sekunder (2017), Mesin Pengering kompak yang memanfaatkan panas buang kondensor sistem pengkondisian udara (2017), Pengembangan, Analysis dan Optimasi Kolektor Surya Plat Datar Hybrid (2018).
Publikasi beliau di scopus per 23 Oktober 2021 sebanyak 134 buah dengan h index 14. Masih banyak karya yang beliau hasilkan, di masa pandemi ini, beliau menciptakan beberapa alat, diantaranya bilik sterilizer dan nano healing yang sudah di hak cipta dan di hak paten kan.
Pria kelahiran 10 Juni 1972 menyelesaikan S1 di USU Medan, S2 diInstitut Teknologi Bandung (ITB) , S3 di Muroran Institute of Technology, JAPAN itu. telah menerbitkan dua buku berjudul Perpindahan Panas dan Massa (Penyelesaian Analitik dan Numerik) dan Termodinamika Teknik Fundamental dan Aplikasi, pada tahun 2017. Sampai saat ini ia masih terus menulis dan aktif sebagai pembicara dalam berbagai forum nasional maupun internasional.
Selama lima tahun terakhir, Prof Himasar mendapat beberapa penghargaan, yakni Best Published Paper 2006 dari Japan Solar Energy Society di tahun 2007, Penghargaan Inovasi Bidang Otomotif Sumatera Utara dari IMI Sumut pada tahun 2013, The most efficient Urban Concept Alternative Gasoline car in Asia 2014 (Advisor) dari Shell Asia pada tahun 2014 dan Pembimbing Tim Horas sebagai wakil Sumut pada ajang perlombaan mobil Hemat Energi tingkat Asia dari Pemprov Sumatera Utara tahun 2014.
Namanya juga masuk dalam tim perumusan berbagai kebijakan publik dan rekayasa sosial, di antaranya ; Tim Ahli Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK Pemprov. Sumatera Utara (2012), Development on Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) on Small scale Renewable Energy in Indonesia (2013) dan Penyusunan RJP USU 2014-2039, Renstra 2014 – 2019 dan Renstra 2020 – 2024. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Tim World Class University (WCU) USU. (Rul)