membaranews.com (Batu Bara)
Virus Penyakit Mulut Kuku (PMK) menyerang hewan ternak masyarakat petani seperti , kerbau,lembu, kambing ,babi semakin mengganas.
Sejumlah peternak di Desa Tanah Tinggi Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara resah akibat virus PMK. Dampak PMK banyak induk kerbau melahirkan premateur (tidak cukup bulan) akhirnya anak kerbau mati. Sudah hampir 10 ekor anak kerbau mati akibat induknya tidak sehat,ujar petani.
“Populasi hewan kerbau, lembu dan lainnya di Kabupaten Batu Bara di perkirakan ribuan ekor dan saat ini diperkirakan telah mengidap PMK mulia, lidah dan telapak kaki luka luka sehingga ternak sapi dan kerbau susah makan dan berjalan ,”ujar Legiman (57) anggota Kelompok Tani Podorukun Dusun 12 Desa Tanah Tinggi Kecamatan Airputih Batu Bara, Sabtu (18/6/2022)
Akibat penyakit diderita ternak, kondisi ratusan ternak kerbau di Kelompok Tani Podorukun dan Mandiri tampak tidak sehat dan sudah hampir sepuluh ekor anak erbau baru lahir mati akibat induk jerbau tidak dapat menyusui.
Bayi kerbau lahir kurang sehat, kematian anak kerbau baru lahir dikarenakan lahirnya kurang bulan.”Banyak kerbau kami karantina secara mandiri,”ungkap Legiman.
Para peternak berupaya memberi berbagai jenis obat obatan dan suntikan, vitamin dilakukan sendiri dengan memanggil mantri hewan dengan harapan agar ternak bisa kembali sembuh.
Mengherankan setelah mewabahnya virus PMK belum Ada pihak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Batu Bara turun ke tempat kami.
Yang pernah turun meninjau kemari hanya Kapolres Batu Bara bersama Kapolsek Indrapura dan dokter hewan,”ujar Legiman.
Menurut pantauan media, sejak wabah virus PMK menghantam hewan ternak petani, kasus PMK terus bertambah dan banyak ternak sapi, babi, dan kerbau mati.
Kelompok ternak di Kabupaten Batu Bara berharap Pemkab Batu Bara secepatnya menurunkan petugas kesehatan hewan mencegah berkembangnya wabah PMK.
“Kami sangat berharap secepatnya petugas turun meninjau kondisi ternak sebelum terlambat, “harap Legiman. (mkb)