Batu Bara I membaranews.com
Program nasional penanganan stunting (kekurangan gizi) harus disikapi secara serius, berkesinambungan dan menjadi tanggung jawab bersama.
Penanganan masalah stunting bukan hanya tugas pemerintah pusat,pemeintah daerah namun merupakan tanggungjawab semua elemen,kata Bupati Batu Bara Zahir melalui Plt Kadis Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kes PPKB) dr. Deni Syahputra kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (02/08/2023).
Banyak penyebab terjadinya stunting.Diantaranya kondisi ibu sebelum dan saat hamil, kurangnya asupan gizi selama dalam kandungan, lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air tidak layak, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan.
Karena itu diharapkan kerjasama lintas sektoral, perusahaan dan masyarakat harus ikut serta menangani stunting.
Menurut Deni, keluarga harus benar-benar memberi asupan gizi yang cukup terlebih kepada anak balita dan ibu hamil.
Keluarga dan masyarakat harus bahu membahu menciptakan lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang layak konsumsi,setiap keluarga memiliki wc yang layak.
Sedangkan perusahaan dapat membantu penanganan masalah stunting disekitar lingkungan perusahaannya.
Sebagai contoh PT Inalum menyisihkan sebagian kecil gaji karyawan mereka mampu membantu pemberian asupan gizi seperti bubur dan telur kepada anak terindikasi kurang gizi di dua desa yakni Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah.
Deni wartawan mengimbau perusahaan-perusahaan begitu banyak di Kabupaten Batu Bara dapat mencontoh PT Inalum membantu penanganan stunting.
“Pastinya semua elemen wajib ikut serta menyukseskan program nasional mencegah stunting”, Deni.(Zul).