membaranews.com (Tapanuli Selatan)
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Dolly Pasaribu dan Anggota Komisi XI DPR RI H. Gus Irawan Pasaribu menyerahkan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada 24 Kelompok Tani daerah Kabupaten Tapsel.
Bantuan berupa 9 cultivator, 11 handtractor, 4 threser berasal dari program sosial Bank Indonesia (BI) PKE UMKM selaku mitra kerja Komisi XI DPR RI.
Hadir Deputi Kepala Perwakilan BI Sibolga Jonataruli Sidabalok, tokoh perbankan berkiprah di Jakarta Jhon Sujani Pasaribu, Kadis Pertanian Tapsel Bismark M Siregar, Kadis Perikanan Sofyan Adil, Kadis Ketahanan Pangan Efrida Yanti Pakpahan, Plt Kadis Tarukim Martua Harahap, para pengurus Ketua Kelompok Tani.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas komitmen BI dalam mendukung percepatan pembangunan Tapsel termasuk sektor pertanian.Bupati berharap Alsintan dapat dijaga,dimanfaatkan dengan baik.
Dolly menegaskan, grand desain pembangunan pertanian terintegrasi Kabupaten Tapsel telah diajukan ke Kementerian Pertanian dengan harapan diikutkan dalam program pembangunan pertanian Indonesia.
Program Dinas Pertanian harus didukung penuh dan semua OPD harus satu pandangan dalam memajukan sektor pertanian. Bagaimana OPD lain mendukung sarana irigasinya, jalan menuju sentra pertanian dan lainnya.
Menurut Dolly, dengan menyentuh 70 persen masyarakat Tapsel berpenghidupan dari sektor pertanian maka otomatis akan menyentuh 30 persen masyarakat berpenghidupan dari sektor lainnya.
Contoh lain dukungan BI yakni dalam pengembangan UMKM bidang tenun khas Tapsel dengan menghadirkan Wighyo Wahadi, seorang desainer ternama kelas dunia. Wignyo melatih dan membimbing penenun Tapsel dalam merancang dan mendesain agar hasil produk tenun Tapsel mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Pemkab terus mendorong program KUR petani pemanfaatannya lebih maksimal ditengah-tengah masyarakat.”Semua demi petani Tapsel agar lebih maju dan masyarakat semakin sejahtera,” sebut Dolly.
Gus Irawan mengatakan, BI bertugas menjaga stabilitas nilai rupiah salah satunya melalui pengendalian inflasi. Dengan bantuan Alsintan diharapkan inflasi dapat terkendali melalui peningkatan produksi pertanian.
Gus menyebutkan, dengan keterbatasan APBD maka Pemda harus mencari sumber pendanaan lain dalam membangun Tapsel, salah satunya berkaitan dengan 70 persen masyarakat Tapsel hidup dari sektor pertanian.
Gus menilai, langkah Pemkab Tapsel dibawah kepemimpinan Bupati Dolly yang telah mengajukan grand desain pembangunan pertanian terintegrasi Tapsel ke Kementerian Pertanian merupakan suatu terobosan dalam mewujudkan masyarakat lebih sehat, cerdas dan sejahtera.
“Apalagi Bupati Tapsel dan jajaran sudah bertemu langsung dengan Menteri Pertanian. Ini harus kita dukung bersama-sama,” ucap Gus Irawan.
Bila sektor pertanian dimenej dengan baik maka bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan menekan angka kemiskinan.
Grand desain pembangunan pertanian terintegrasi perlu didukung bersama-sama dengan harapan Tapsel menjadi kabupaten terdepan di sektor pertanian.
“Mudah-mudahan dengan grand desain, masyarakat tidak lagi pindah dari sektor pertanian ke sektor lain,” ujar Gus.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sibolga Jonataruli Sidabalok mengatakan, salah satu tugas utama BI menjaga stabilitas nilai rupiah dan bisa dilihat dari dua sisi, laju atau nilai tukar terhadap mata uang negara lain dan dari inflasi.
BI dalam menjaga stabilitas nilai rupiah melalui inflasi salah satunya dengan memberikan bantuan dalam bentuk sarana prasarana pertanian. Karena salah satu untuk menjaga inflasi adalah terkait perlunya program ketahanan pangan strategis didukung sarana prasarana.
“BI hadir memberikan bantuan sarana prasarana pertanian dengan harapan produktivitas pertanian bisa lebih baik,” ucap Jonataruli.
Bantuan Alsintan merupakan suatu bentuk mekanisasi pertanian dengan harapan produktivitas pertanian meningkat, terjadi efisiensi waktu, tenaga kerja dan biaya.
Dengan demikian diharapkan ketahanan pangan strategis dapat berjalan dengan baik,” ujar Jonataruli. (Borneo)