Tapanuli Selatan I membaranews.com
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Dolly Pasaribu memberangkatkan 20 peserta “Santripreneur dan SMA/SMK Bisa” mengikuti pelatihan di SAE Digital Akademi Medan dibimbing oleh Sugianto ST,MKom.
Peserta diberangkatkan dari eks Kantor Bupati Tapsel Jalan Kenanga No. 74 Kota Padangsidimpuan, Sabtu (10/06/2023).
Peserta berasal dari sekolah Aliyah dan SMA/SMK se-Kabupaten Tapsel Kelas X dan XI. Rinciannya SMKN 1 Sipirok 2 orang, SMKN 1 Angkola Timur 1 orang, SMKN 1 Batang Angkola 1 orang, SMKN 1 Tantom Angkola 1 orang, SMKN 1 Batang Toru 1 orang, SMKN 1 Arse 2 orang, SMKN 1 Marancar 1 orang, SMAN 1 Sipirok 1 orang.
Sedangkan peserta santri berasal dari Ponpes Syekh Ahmad Basyir Kecamatan Batang Toru 1 orang, Pesantren Darul Mursyid Kecamatan Saipar Dolok Hole 2 orang, Tahfiz Al-Qur’an Al-Hijrah Kecamatan Angkola Muaratais 2 orang, Ponpes Jabalul Madaniyah Kecamatan Angkola Timur 2 orang, Ponpes Achiruddin Panusunan Hasibuan Kecamatan Angkola Timur 3 orang.
Tujuan pelatihan untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang pemasaran UMKM serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran produk UMKM Tapsel.
Bupati Dolly Pasaribu meminta para santri dan siswa SMA/SMK serius mengikuti pelatihan.
“Kami berharap semoga ilmunya dapat dikembangkan dan dapat disalurkan kepada kawan-kawan lain,” ucap Dolly.
Diketahui angkatan sebelumnya sudah mulai menunjukkan hasil. Harapannya para santri dan siswa SMA/SMK kali ini sama sehingga nanti bisa membantu meringankan beban orang tua.
Sekolah dan Ponpes yang mengirim mereka juga bisa menjadi sekolah berbasis entrepreneur sehingga sekolah tersebut bisa menghasilkan produk dan jasa untuk dipasarkan secara digital,kata Dolly.
Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Tapsel Novita Sari Wahyuni mengatakan, program pelatihan dilaksanakan empat tahap. Untuk santri memasuki tahap 2 sedangkan pelajar SMA/SMK memasuki tahap 3 dilaksanakan sejak 28 Mei sampai 4 Juli 2023.
Pada tahun 2022, sudah diberangkatkan 20 orang mengikuti pelatihan baik pelajar SMA, SMK dan Santri.
“Merekatelah selesai sudah banyak berkreasi bahkan sudah mulai rutin mendapatkan penghasilan,” ucap Novita. (Borneo)