membaranews.com (Medan)
Ada rasa haru dan prihatin dihati Wali Kota Medan Bobby Nasution setelah mengetahui tidak sedikit warga yang mengucilkan pasien maupun keluarga pasien terpapar positif Covid-19. Tindakandiskriminatif itu tentu menambah beban psikis mereka sehingga dapat menurunkan imun tubuh. Tidak tertutup kemungkinan berakibat fatal bagi pasien maupun keluarga pasien Covid-19. Karenanya,Bobby mengajak seluruh masyarakat tidak melakukan pengucilan.
Salah satunya saat meninjau areal pemakaman warga korban Covid-19 Jalan Bunga Rampai IV Simalingkar B, Bobby tiba-tiba dihampiri seorang wanita paro baya sedang menangis. Dengan terisak, wanita mengaku bernama Basariah dan tinggal di kawasan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan mengaku dikucilkan warga sekitar.
Besannya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 dan baru saja dikuburkan di lahan perkuburan seluas sekitar 14 hektar tersebut.
“Mengapa kami dikucilkan masyarakat di sekitar tempat tinggal kami, Pak Wali. Padahal kami sakit, tolonglah kami dibantu agar segera melewati wabah ini,” kata Basariah seraya menyeka air mata dengan selendangnya.
Bobby merespon keluhan hati Basariah. Diaberusaha menenagkan dan menyemangatinya. Covid-19 ini bukan suatu aib. Bobby berharap agar masyarakat diberikan edukasi agar warga terpapar Covid-19 jangan dijauhi tetapi harus dibantu,ujarnya.
Bobby mencontohkan apa dilakukan warga di Lingkungan 15 dan 23 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan. Saat isolasi lingkungan dilakukan setelah lebih dari 5 rumah warganya terkonfirmasi positif Covid-19.Warga sekitar saling berkolaborasi dan bergotongroyong membantu warga yang isoman di rumah masing-masing agar segera pulih dari Covid-19.
Bobby mengajak masyarakat Kota Medan disiplin menjalankan prokes. Memakai masker lebi gampang dari harus mencari obat anti virus, tabung oksigen, menjalani isolasi. Pemakaian masker dinilai 90% efektif terhindar dari penularan Covid-19.
Nicholas Marpaung SAB MSi akdemisi USU. menilai apa dilakukan Bobby sudah tepat. harus dilakukan lebih masif.
Adanya pengucilan pasien Covid-19 terjadi akibat pemahaman masyarakat mengenai Covid-19 belum merata. Perlu sosialisasi dan edukasi lebih mendalam lkepada masyarakat, termasuk cara penanganannya, mengatasinya serta upaya pencegahannya. Selama ini, masyarakat hanya melihat dari televisi. Jikapun ada yang mengetahuinya, hanya masyarakat yang bermukim di pusat-pusat kota,sebut Nicholas.(Rul)