membaranews.com (Medan)
Wali Kota Medan Bobby Nasution, menunjukkan totalitas dalam menangani pandemi Covid-19 di ibu kota Sumut. Penanganan memutuskan mata rantai penularan Covid-19 dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir. Mulai dari menumbuh-suburkan kesadaran masyarakat menerapkan prokes , penyediaan isoter, testing dan tracing, berkantor di kecamatan zona merah dan pelaksanaan vaksinasi.
Bobby memberdayakan segenap potensi untuk menanganani pandemi. Terkait vaksinasi, selain memperkuat kolaborasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat dan berbagai pihak mendukung program menciptakan kekebalan komunal.
Bahkan Bobby mengalihkan anggaran pembelian mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk pembelian ambulans. Ambulans akan dipergunakan untuk mendukung vaksinasi dari pintu ke pintu (door to door).
Keputusan Bobby menuai apresiasi. Sebagai pemimpin muda, Bobby dinilai paham situasi dan mengedepankan kepentingan rakyat.
“Ini namanya pejabat publik yang tahu situasi dan mengedepankan kepentingan rakyat,” kata pengamat sosial dan budaya Suyadi San, M.Pd, di Medan,Rabu kemarin (25/8/2021)
Saat ini, Kota Medan baru meliliki tiga ambulans, khusus untuk vaksinasi rumah ke rumah. Sebanyak dua ambulans milik Pemko Medan yang sudah diserahkan kepada Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tuntungan. Satu lagi milik Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sumut yang memulai konsep vaksinasi rumah ke rumah.
Pencoretan anggaran belian mobil dinas dilakukan untuk menambahkan jumlah ambulans untuk percepatan program vaksinasi.
“Kemarin, saya sama Pak Wakil juga sepakat mobil dinas tahun ini dicoret , beli ambulans,” ungkap Bobby beberapa waktu lalu.
Bobby mengatakan, ambulans dilengkapi cool box untuk penyimpanan vaksin.Ambulans ini akan menunjang dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi door to door.
Pengalihan anggaran beli mobil dinas menjadi ambulans akan diakomodir dalam R.PAPBD Kota Medan 2021. Hampir bisa dipastikan pengalihan ini akan disetujui DPRD masuk dalam P.APBD.
Menurut Plt Kasubbag Perlengkapan Bagian Umum Setdako Medan, Rudi Hadian siregar, jumlah ambulans yang akan diadakan dari pengalihan anggaran pembelian mobil dinas ini sebanyak dua unit. Pengalihan ini dibenarkan ketentuan peraturan perundangan.
Suyadi San menilai, mengatakan, keputusan Bobbypatut diapresiasi dan menunjukkan, sebagai pejabat publik Bobby sangat memahami situasi dan mengedepankan kepentingan rakyat.
“Pencoretan anggaran beli mobil dinas , kalau sudah sudah sesuai prosedur hukum sistem penganggaran, tidak mengapa.
Jika semua kecamatan ada mobil ambulans dapat mempercepat vaksinasi hingga ke lingkungan-lingkungan.
Akademisi STIE PMCI, Rizal Iskandar Batubara menilai,kebijakan ini sangat tepat. “Kita mengetahui, Medan masih zona Merah dan PPKM Level 4. Saat ini, pembelian ambulans jauh lebih penting dan dibutuhkan dari pada pembelian mobil dinas baru,” ucapnya.
Kebijakan ini menurutnya betul-betul mengedepankan kepentingan masyarakat. “Artinya, Bobby sangat memahami apa menjadi kebutuhan urgensi yang harus segera dipenuhi di Kota Medan,” sebutnya.
Dia berharap,pembelian ambulans baru untuk vaksinasi hendaknya didukung kesiapan nakes Pemko Medan dalam melaksanakan vaksinasi agar herd immunity masyarakat terbentuk secara maksimal.(Rul)