membaranews.com.(Batu Bara)
Banjir masih merendam Batu Bara.Seperti di beberapa desa di Kecamatan Lima Puluh.
Sementara tanggul yang jebol dihantam luapan banjir sepanjang 105 meter di areal perkebunan PTPN IV Gunung Bayu belum ditutup.
Jebolnya tanggul sepanjang 105 meter, menimbulkan sebuah anak sungai baru membelah areal perkebunan PTPN IV Gunung Bayu dan mengalir ke desa Simpang Gambus dan beberapa desa di Kecamatan Lima Puluh. Ratusan rumah sampai saat ini masih terendam banjir. Pemkab dan Polres Batu Bara terus memberikan bantuan sembako kepada masyarakat korban banjir.
Selain itu,dampak dari jebolnya tanggul sepanjang 105 meter,membuat debit air sungai Dalu-Dalu mengering,dampaknya 800 hektare lahan persawahan masyarakat di 4 desa ,seperti desa Pematang,Kampung Kelapa,Limau Sundai dan Sukaramai terancam gagal tanam,sementara masyarakat sudah 20 persen mulai menyemai bibit untuk musim tanam (MT) Desember 2022- 2023.
Petugas PU Pengairan ranting Indrapura Irawan kepada media Jumat (25/11/2022) mengatakan ,tanggul yang jebol terjadi Senin (14/11/2022) sepannjang 105 meter,rencananya pihak PU Pengaitan bekerja sama dengan pihak PTPN IV Gunung Bayu akan menutup tanggul yang jebolm
Iriwan mengaku akibat tanggul jebol sepanjang 105 meter membuat arus sungai Dalu Dalu berkurang drastis. Arus sungai mengalir ke jalur kebun PTPN IV menuju ke desa Simpang Gambus dan merembes ke beberapa desa lainnya,ujar Irawan.
Kepala desa Tanjung Muda Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara Khajelik Sugiono minta kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) segera melakukan normalisasi sungai di wilayah Kecamatan Air Putih.
“Kita khawatir dalam beberapa tahun ke depan Indrapura yang dikelilingi beberapa tanggul akan tenggelam. Kita bisa lihat,beberapa tanggul tidak memadai lagi, lebih tinggi sungai dari pada tanggulnya,” ungkap Kades Sugiono.
Menurut Kades,jika mau menyelesailan permasalahan banjir bukan meninggikan tanggul tapi dengan melakukan normalisasi sungai.
Sungai perlu pengerukan karena sungai Dalu Dalu,Sungai Tanjung,Sungai Sipare cukup dangkal dipenuhi sendimen.
“Kami harapkan bukan peninggian tanggul tapi lakukan normalisasi sungai dengan menempatkan kapal keruk,”ujar Kades.(mkb)