membaranews.com (Tapanuli Selatan)
Kehadiran Bank Sampah di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara mampu menjadikan Desa Wisata semakin bersih.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu menyampaikan, pengumpulan sampah di Bank Sampah merupakan metode yang bekerja sama dengan masyarakat guna menciptakan lingkungan bersih.
Selain itu kata Bupati Dolly Pasaribu, metode pengumpulan sampah diharapkan bisa menyukseskan program desa wisata yang dicanangkan di beberapa desa di Tapsel.
“Saya berpikir salah satu yang membuat kerasan dan rasa kangen ketika berwisata adalah menjamin kenyamanan bagi mereka, yaitu lokasi wisata bersih, asri, sejuk,” ujar Dolly Pasaribu saat meninjau pengumpulan sampah di Bank Sampah “Sarop-Sarop Jadi Sere” (sampah-sampah jadi emas) kedua kalinya di Desa Siamporik Dolokb Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapsel, Jumat (30/7/2021).
Menurut Bupati, masyarakat Tapsel perlu diajak kembali ke budaya aslinya yakni menjaga kebersihan lingkungan. Sesuai tutur tetua yang dijaga sejak dahulu kala yaitu Poda Na Lima yang salah satunya Paias Pakaranganmu (bersihkan pekarangan dan lingkunganmu).
Dolly bersyukur atas hadirnya Bank Sampah yang digagas PT Arta Jaya. Sebab dengan adanya program ini, sampah yang sebelumnya tidak berguna menjadi lebih bernilai ekonomis.
Melalui kerja sama dengan PT Arta Jaya dan Tapsel Sarop Foundation menjadikan sarop (sampah) jadi sere (emas).
“Kita bimbing masyarakat supaya hal ini menjadi pendapatan baru bagi mereka, membiasakan masyarakat memanfaatkan sesuatu yang kurang bernilai sehingga ada nilainya.
Pelan tapi pasti, masyarakat mengumpulkan sampah bertransformasi menjadi tabungan sehingga tag-line atau slogan “Sarop jadi Sere”itu terwujud,” ujar Dolly.
Dua desa yang dipilih sebagai lokasi Bank Sampah adalah Huta Ginjang Kecamatan Angkola Timur dan Siamporik Dolok Kecamatan Angkola Selatan, perlu terus disemangati dan didorong agar sampah menjadi bermanfaat serta menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat.
Bupati berharap, ketika kebiasaan itu sudah jadi rutinitas, masyarakat di desa lain akan melihat dan bisa diadakan di daerah baru.
Sementara perwakilan PT Arta Jaya Region Tabagsel Amri Yasin Nasution menyebutkan, saat ini pihaknya berencana akan melakukan replika terhadap program Bank Sampah di desa lain di Tapsel. Juga membuka kerja sama terkait Bank Sampah dengan pihak lain, seperti baru-baru ini dengan Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan (UGNP) dan DPC PNKM khusus usaha mikro.
“Kemarin program Bank Sampah sudah dibicarakan dengan pihak Kecamatan Sipirok dan kita menunggu jadwal waktu kapan dilakukan sosialisasi di desa-desa khususnya di Sipirok,” sebut Amri.
Amri menilai, antusiasme masyarakat untuk mengumpulkan sampah pada hari ini jauh lebih meningkat dibanding pekan sebelumnya. Hal itu dikarenakan masyarakat semakin mengerti spesifikasi sampah yang bisa dikumpul di Bank Sampah.
“Sampah yang terkumpul pekan ini mencapai sekitar 237 kilogram dengan total uang sebesar Rp1,5 juta,” terang Amri.
Salah satu warga setempat Anita Harahap (40) menyambut baik adanya Bank Sampah karena selain lingkungan jadi bersih juga warga mempunyai tabungan.
“Kita jadi semangat untuk memilah sampah. Setiap harinya kita pilah sampah-sampah yang bisa kita jual. Selain lingkungan, rumah kita bersih kita juga dapat uang,“ ucap Anita. (Borneo)
Foto :
Bupati Dolly Pasaribu tinjau penimbangan sampah di Bank Sampah di Desa Siamporik Dolok. (Ist)