Banjir Lumpur, Ribuan Ikan Mati Di Pulau Banyak

  • Bagikan
Ribuan Ikan

membaranews.com (Langkat)

Ribuan ikan di keramba milik Syaiful (48) warga Pulau Banyak Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat Sumatera Utara mati.

Ikan-ikan yang mati jenis ikan mas,ikan nila bangkok,ikan patin, gurami,bawal dan tawas. Ukuran ikan yang mengapung dikeramba berbeda beda.

Habis semua mati ikan dikeramba,mulai yang kecil sampai besar tidak ada yang tersisa,”ungkap Syaiful yang syok atas punahnya ikan peliharaanya kepada wartawan Senin pagi (29/3/2021).

Kemarin sudah banyak juga yang mati bang,kalau ngak salah ada dua kolam keramba,tapi hari ini semuanya mati tak adalagi yang tersisa, ujar Syaiful dan mengaku belum bisa menghitung kerugian dialaminya.

Menurut Syaiful,banjir lumpur kali ini adalah yang terparah. Kalau selama ini setiap banjir lumpur ikan masih bisa diselamatkan.Satu hari ngak dikasi makan,besoknya ikanya segar lagi.

Tapi banjir lumpur ini berbeda,ikan tak bisa bernapas karena insangnya dipenuhi lumpur. Kita ngak tau apa yang terjadi dihulu sungai sana hingga menyebabkan banjir lumpur yang begini dahsyatnya.

Bila melihat fenomena ini,dalam satu tahun kedepan kita pasti kesulitan mendapatkan ikan sungai. Bayangkan saja,banjir yang terjadi di sungai Batang Serangan itu menyebabkan sedikitnya 5 ton ikan mati dari berbagai jenis.

Jadi saya rasa,pemerintah harus turun tangan menyelidiki melalui dinas terkait. Sebenarnya ada apa dihulu sungai sana,kalau disebabkan erosi atau ada tebing yang runtuh sepertinya tidaklah separah ini,”sebut Syaiful.

Ketua PWI Sumut H Hermansyah sempat singgah melihat keramba ikan milik Syaiful, mengatakan perlu segera dilakukan penyelidikan oleh dinas terkait soal kematian ribuan ikan-ikan tersebut.

” Ini harus diinvestigasi,dinas terkait harus turun menyelidiki dan membuat penelitian apa yang menjadi faktor penyebab kematian hewan-hewan air tadi.

Bisa jadi bukan karena faktor alam seperti tanah longsor seperti yang disebutkan melainkan adanya pembuangan limbah berbahaya secara sengaja.

Saya berharap , kawan-kawan wartawan untuk melakukan investigasi mencari tau penyebabnya. Masalah lingkungan ini jangan diangap enteng,” tegas Herman yang didampingi Sekertaris PWI Sumut Edu Thahir. (rel)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *