membaranews.com (Medan)
Rektor USU Dr Muryanto Amin mengukuhkan 4 Guru Besar USU di Auditorium USU Medan.
Yakni,Prof Dr dr Elmeida Effendy MKed dari Fakultas Kedokteran, Prof Dr Dra Rohani Ganie MHum, dari Fakultas Ilmu Budaya, Prof Dr Dra Deliana MHum dari Fakultas Ilmu Budaya dan Prof Dr Drs Jonner Hasugian MSi dari Fakultas Ilmu Budaya.
Rektor mengatakan, situasi pandemi belum sepenuhnya melandai secara konsisten. Ada peningkatan status di beberapa kota besar dan ancaman varian virus baru omicron.
Kita masih melaksanakan prosesi pengukuhan namun kita tetap mematuhi protokol kesehatan sangat ketat.
Saat ini USU memiliki 175 orang Guru Besar (GB).Jumlah ini harus terus ditambah untuk memenuhi persyaratan jumlah GB sebagai indikator yang ditetapkan dalam menilai kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi. Kita menyadari, perbandingan jumlah GB di setiap perguruan tinggi tidak terkecuali bagi PT yang berstatus PTN BH, masih menjadi program prioritas untuk dipenuhi.
Tidak mudah mencapai angka ideal penambahan jumlah GB yang harus dipenuhi setiap perguruan tinggi karena keterbatasan masing-masing kampus.
Namun, USU terus menerus membenahi dan meningkatkan layanan tugas Tri Darma sebagai indikator pemenuhan penilaian mendapatkan jabatan fungsional sebagai GB,ujar Rektor.
Setiap tahun, USU akan dinilai berbagai jenis lembaga penilai independen dengan kriteria yang sangat khusus di tingkat nasional maupun internasional. Seluruh indikator penilaian tidak terlepas dari pemenuhan tugas Tri Darma dosen yang akan digunakan untuk meraih jabatan fungsional tertinggi sebagai GB.
Tahun 2021, pemeringkatan internasional telah mencatat USU berhasil untuk pertama kali, mendapatkan penilaian QS WUR di 1201+, QS AUR 501-550, THE Impact 801-1000,dan THE WUR dalam kategori Reported. Awal tahun 2022, USU tercatat berada di urutan 16 PT di
Indonesia dalam versi AD Scientific Index 2022 Version 1, Urutan 25 PT di Indonesia versi Webometrics, serta urutan 21 PT di Indonesia versi UniRank.
Saat ini, kita masih mempersiapkan isian borang penilaian dari QS WUR dan beberapa jenis pemeringkatan internasional lainnya agar hasilnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Artinya, seluruh indikator penilaian pasti berkaitan dengan capaian kinerja dosen dan mahasiswa serta sangat berkaitan dengan pemenuhan penilaian dosen untuk sampai meraih GB,kata Muryanto.
Dikatakannya, USU harus dicari dan disegani dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Program priortas yang sedang dilakukan antara lain , akan ada perubahan organisasi dan tata kelola di USU yang disusun secara adaptif, menyesuaikan perubahan dunia yang disebabkan perubahan iklim, disrupsi, dan pandemi Covid-19.
Setiap unit kerja akan diberikan kontrak kinerja dan diukur secara periodik capaiannya serta berdialog agar segera menemukan solusi dari hambatan yang ditemui. Setiap pimpinan unit kerja, dosen, dan mahasiswa akan diberikan penghargaan dari capaian yang sesuai dengan target kinerjanya serta peringatan bagi yang belum bisa mencapai target kinerja.
Mengadaptasi tugas Tri Darma,kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus dilakukan secara in line atau selaras, yaitu terintegrasi satu sama lain, terutama diaplikasikan di ruang-ruang kelas.
Mahasiswa harus sejak dini diajarkan praktik berkolaborasi, berdiskusi, dan bekerja secara berkelompok memberikan gagasan menemukan masalah-masalah masyarakat. Dosen harus berperan sebagai mentor dan fasilitator bagi mahasiswa untuk memberikan ruang bagi mereka mengungkapkan passion yang dimilikinya agar dosen dapat berperan sebagai mentor dan fasilitator. Maka setiap dosen harus punya satu riset, satu pengabdian masyarakat, dan satu publikasi atau produk inovasi setiap tahunnya.
USU, saat ini baru mencapai 0,85 luaran setiap dosen. Artinya, kita harus bekerja keras untuk mencapai setidaknya 1 luaran setiap dosen. Untuk mengejar target itu, USU dalam waktu dekat, akan mendirikan LIPI HKI yang bertugas membantu artikel sebagai luaran penelitian dosen dari mulai menulis naskah sampai diterima di jurnal internasional yang bereputasi.
Lembaga baru lainnya USU Entreprise akan ditugasi mendampingi luaran riset dosen untuk HKI dan produk inovasi menjadi hilirisasi dan komersialisasi,ujar Rektor.
Penggunaan LMS (Learning Management System) dan MOOC (Massive Open Online Course) menjadi keharusan bagi setiap dosen karena pembelajaran harus sepanjang hayat.Yaitu, belajar apa saja, dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, dengan siapa saja, serta memberikan akses secara terbuka bagi masyarakat umum untuk belajar di USU,katanya.
USU harus bermanfaat dan memiliki nilai solutif dan ekonomis bagi kesejahteraan masyarakat secara luas menghasilkan alumni yang disegani dunia usaha, dunia industri, dunia kerja.(Rul)