213 Balita di Kota Tebing Tinggi Terkena Stunting 

  • Bagikan

Tebing Tinggi I membaranews.com

 

Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi mencatat ada 213 balita stunting (gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Korriati Manurung mengatakan, kasus stunting balita tersebar di beberapa kecamatan, paling tinggi di Kecamatan Bajenis ada 61 jiwa, disusul Kecamatan Padang Hulu 40 jiwa, Kecamatan Tebing Tinggi Kota 43 jiwa.

Kemudian Kecamatan Rambutan 37 orang, Kecamatan Padang Hilir 32 orang.

Jumlah ini berdasarkan data 2022 sedangkan tahun 2023 belum kita evaluasi”, sebut Korriati.

Korriati menjelaskan, menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) persentase kasus stunting di Tebing Tinggi mengalami kenaikan dari 17,3 menjadi 19,6 persen.

Secara umum anak terkena stunting memiliki ciri-ciri postur tubuh pendek.  “Jadi stunting itu belum tentu pendek, tapi pendek sudah pasti stunting,” ujar Korriati.

Upaya pencegahannya, Dinas Kesehatan fokus ke remaja putri, dengan membagikan tablet penambah darah ke sekolah-sekolah setiap hari Kamis.

“Remaja putri harus diberikan tablet penambah darah sekali seminggu,” ujarnya.

Upaya lainnya memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi lingkungan.

Termasuk juga ketika masyarakat mau menikah, kita sudah laksanakan pelayanan kesehatan dan imunisasi Calon Pengantin (Catin). Nanti ada pemeriksaan Hemoglobin (Hb), HIV, Narkoba, psikologi.

“Kalau ibunya sehat, sudah pasti anak dilahirkan juga sehat,” tandasnya.(NAS)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *