membaranews.com (Batu Bara)
Dalam rangka percepatan program pengelolaan terpadu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama klaster cabai merah di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Bupati Batu Bara, Ir. H. Zahir, M.AP, melakukan audiensi ke Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) di Jakarta, Rabu (13/04/2022).
Hal tersebut berdasarkan usulan program pengelolaan Terpadu UMKM dan dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan, kompetensi SDM, produksi dan puroduktivitas usaha, memperluas akses dan jangkauan pemasaran produk, akses pemanfaatan teknologi dan informasi, serta perluasan kerjasama oleh Koperasi dan UMK Kabupaten Batu Bara, yang sangat membutuhkan keberadaan pengelolaan terpadu KUMKM yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Rombongan diterima oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI, Arif Rahman Hakim, Kepala Biro KTI Budi Mustopo, Sekretaris Deputi Bidang Perkoperasian Devi Rimayanti, Asdep Fasilitasi Hukum dan Konsultasi Usaha Eviyanti dan Asisten Deputi Kawasan dan Rantai Pasok Ari Anindia Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Sementara itu, Bupati Zahir hadir bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Sahala, MM, Kepala Bapelitbangda. Abdu Zahrul, S.Sos. M.Si, Kepala BPKD, Ir. H. Hakim, M.Si, Kadis Koperasi dan UKM, Arif Hanafiah, S.STP, Staf Khusus Bupati Batu Bara Bidang Lingkungan dan Sumber Daya Alam, Sdr. Muhammad M. Banapon.
Pada tahun 2022, komoditas cabai merah menjadi salah satu produk andalan di Kabupaten Batu Bara dengan luas panen 1.017,75 Ha. Berdasarkan luasan tersebut pada tahun 2021, Kabupaten Batu Bara mempunyai produksi cabai merah sebesar 15.654,80 Ton/tahun.
Pemasaran hasil panen cabai biasanya dilakukan secara tradisonal dan seluruh cabai merah langsung dijual dalam bentuk cabai segar kepada agen dan pedagang.
Untuk meningkatkan hasil produksi perlu didukung dengan penanganan pasca panen berupa alat pembuatan pasta cabai di Kabupaten Batu Bara. Diharapkan alat tersebut mampu mempercepat proses penanganan pasca panen yang efektif dan efisien, serta untuk meningkatkan pendapatan para petani cabai merah guna mewujudkan petani yang mandiri.
Melalui audiensi yang dilakukan oleh Bupati Zahir, maka Kabupaten Batu Bara bukan saja menjadi sentral pertanian cabai namun juga sebagai tempat pengolahan cabai yang terintegrasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjadikan Batu Bara sebagai salah satu Kabupaten tujuan investasi.
Hal ini sejalan dengan misi Bupati Zahir untuk mewujudkan industri berbasis sumber daya unggulan Kabupaten Batu Bara, agar menjadikan masyarakat Batu bara yang sejahtera, mandiri dan berbudaya.