Di Batu Bara, Balita Mata Bengkak Butuh Perhatian.

  • Bagikan
Titi Suwarni menggendong anak kesayangannya mengidap penyakit mata membengkak.(Foto : Zulramadhan).

Batu Bara I membaranews.com

 

Alifah Nur Azizah balita 1 tahun 8 bulan warga Desa Bandar Rahmat Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara mengalami pembengkakan bagian mata membutuhkan perhatian.

Penyakit anak ketiga dari pasangan suami istri Sarman dan Titi Suwarni itu terjadi sejak 2 bulan lalu dengan kondisi semakin memburuk.

Kondisi mata sebelah kanan balita itu terlihat membengkak dengan warna kemerahan, hingga kini belum dapat penanganan serius karena terkendala biaya.

Titi Suwarni orang tua Alifa, Selasa (22/05/2023) menceritakan, anaknya sejak lahir sudah tidak dapat melihat atau tunanetra namun sebelumnya tidak mengalami pembengkakan.

“Memang dari lahir sudah tidak bisa melihat namun kondisi pembengkakan terjadi baru 2 bulanan ini,” kata Sumarni.

Suwarni berprofesi sebagai pengupas ikan mengakui dirinya tidak punya biaya untuk mengobati anaknya, sedangkan suaminya hanya bekerja sebagai penarik tambang sampan dayung dimana penghasilannya hanya cukup makan sehari-hari.

Suwarni sambil mengendong anak kesayangannya mengatakan pernah memeriksa anaknya di puskesmas terdekat dan hasilnya disuruh rujuk ke rumah sakit Kisaran, Asahan. Ia belum mengetahui pasti penyakit apa yang mengidap anaknya.

“Dokter bilang suruh dirawat di rumah sakit, selama tiga hari itu disuruh buat BPJS tapi gak ada uang, makanya gak jadi dirawat. Buat BPJS belum ada program gratis, kalau berbayar ada tapi belum ada uangnya. Kemarin sudah minta tolong ke desa katanya hari ini BPJSnya aktif,” ucapnya.

Selama ini Titi Suwarnai hanya bisa membawa anaknya sebatas berobat ke puskesmas di desanya.

“Udah dibawa ke puskesmas, disuruh bawa ke rumah sakit Kisaran, tapi itulah kemampuan uang yang gak ada, tidak tau biayanya. Iya, disarankan operasi,”tuturnya dengan tangisnya sembari menggendong buah hatinya

Kondisi Alifa Nur kian hari memprihatinkan membuat Titi Suwarni dan suaminya Sarman, berfikir tujuh keliling. Ia tak sungkan sesekali meminjam uang ke tetangganya untuk kebutuhan transportasi dan biaya pengobatan anaknya.

Titi Suwarni kini berharap adanya bantuan dari para dermawan. ” Tidak tau lagi, harapannya bisa di operasi, mohon bantuan, minta tolong, kakak kek ginilah keadaan,” ungkapnya dengan nada lirih. (Zul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *