Siti Amelia Siap Majukan FJPI Sumut, Ini Visi Misinya !

  • Bagikan

Medan I membaranews.com

Siti Amelia, jurnalis perempuan yang sudah berkiprah 20 tahun dalam jurnalistik di Medan, resmi mengumumkan pencalonannya sebagai Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumatera Utara untuk periode 2025-2027, Sabtu, 11/1/2024 di Medan.

Perempuan yang akrab disapa Amel ini berkomitmen menjadikan FJPI Sumut sebagai “rumah bertumbuh” bagi para jurnalis perempuan. Rumah FJPI ini akan menjadi tempat para jurnalis perempuan belajar, mengembangkan diri, saling dukung dan saling melindungi untuk dapat bersama-sama maju meraih cita-cita.

Sebagai organisasi yang menjadi “rumah tumbuh” bagi jurnalis perempuan, Amelia menekankan pentingnya membangun sisterhood, rasa persaudaraan yang kuat sesama jurnalis perempuan agar dapat tumbuh, berkembang dan menghadapi permasalahan bersama-sama. Komitmen sebagai sisterhood juga akan menciptakan jaringan yang saling menguatkan di antara anggota.

“Jurnalis perempuan itu harus bersatu agar kuat dalam menghadapi berbagai persoalan yang sering melingkupinya. Jika bersatu, semua permasalahan dapat diatasi, bahkan dapat maju bersama-sama,” ucap Amel.

Alumni Fakultas Ekonomi UISU ini mengungkapkan sejumlah permasalahan yang kerap dihadapi jurnalis perempuan, diantaranya kekerasan, pelecehan seksual, diskriminasi dan stigma dalam pekerjaannya.

“Dengan adanya komitmen untuk membangun sisterhood ini, FJPI Sumut akan menguatkan peran advokasi hukum kepada seluruh anggota dan jurnalis perempuan lainnya, sehingga jurnalis perempuan terlindungi, dapat maju dan berkembang dengan baik,” bilang Amel.

Perlindungan terhadap jurnalis perempuan, menurut Amel, perlu menjadi fokus utama FJPI Sumut. Data dari AJI Indonesia bersama PR Media pada tahun 2022 mengungkapkan, lebih dari 80 persen jurnalis perempuan pernah mengalami kekerasan seksual.

Amel menjelaskan, saat ini FJPI sudah mempunyai SOP Penanganan Kekerasan Seksual terhadap Jurnalis Perempuan Anggota FJPI. Dia juga terlibat dalam pertemuan yang diselenggarakan FJPI Pusat dalam menerima masukan kepada SOP tersebut sebelum diluncurkan.

“SOP Penanganan Kekerasan Seksual terhadap Jurnalis Perempuan Anggota FJPI ini akan menjadi acuan dalam perlindungan terhadap anggota FJPI. Dalam program kerja saya nanti, kami akan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan perlindungan yang semakin besar kepada jurnalis perempuan,” papar Amel.

Sekretaris FJPI Sumut periode 2022-2024 ini juga mengungkapkan, jika ia terpilih, dalam periode kepemimpinannya nanti, dia bersama para pengurus lainnya dan tentunya juga dengan dukungan semua anggota serta para penasehat akan menggiatkan kembali pelatihan dan sharing rutin anggota FJPI.

Amel berencana berkolaborasi dengan berbagai mitra, untuk menyiapkan wadah belajar dan sharing yang cukup bagi jurnalis perempuan di era teknologi AI. “Di zaman AI ini dunia media semakin kompetitif. Kita tidak hanya bersaing dengan sesama orang, tetapi juga dengan teknologi. Maka jurnalis perempuan harus belajar banyak agar mampu memanfaatkan teknologi yang maju ini untuk mengembangkan kemampuannya.

FJPI Sumut juga harus bisa menjadi rumah yang akan mengembangkan jurnalis perempuan berkualitas, kompetitif dan mampu mengepakkan sayap hingga ke dunia internasional,” kata Amel. Pelatihan-pelatihan ini nanti diawali dengan penguatan internal anggota FJPI Sumut terlebih dahulu, memahami visi misi FJPI dan ruhnya, serta penguatan pemahaman tentang perempuan, dan kepekaan menulis dengan perspektif gender.

Kesehatan Mental Jurnalis Perempuan

Selain mengembangkan kapasitas anggota FJPI Sumut di bidang jurnalistik, Amel juga melihat perkembangan kebutuhan kesehatan mental jurnalis, khususnya jurnalis perempuan, juga semakin tinggi di era teknologi AI yang serba cepat.

Saat ini, jelasnya, pelatihan-pelatihan Keamanan Psikososial untuk Jurnalis, sudah dilakukan melalui program FJPI Pusat bermitra dengan lembaga lain di berbagai daerah. Amel merencanakan, pelatihan yang sama juga akan diadakan di FJPI Sumut, dengan mengajak mitra berkolaborasi, termasuk menjalin kerjasama dengan Psikolog di Kota Medan.

“Saat ini isu Kesehatan Mental juga gencar disuarakan oleh organisasi jurnalis. Ini memang sangat penting, karena pekerjaan jurnalis merupakan jenis pekerjaan yang keras, dan sering menghadapi tekanan. Kita juga ingin melindungi jurnalis perempuan dari sisi kesehatan mentalnya,” papar Amel.

Dia mengungkapkan, pada 2022-2024, melalui Program FJPI Pusat, sejumlah anggota FJPI sudah mendapatkan Pelatihan Keamanan Holistik, yaitu Keamanan Fisik, Psikososial dan Digital, karena ketiganya saling terkait. Amel berharap juga bisa menghadirkan pelatihan tersebut khusus untuk anggota FJPI Sumut.

“Selain itu, juga Pelatihan Digital Story Telling. Selama ini kita dari Sumut mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Program FJPI Pusat yang bermitra dengan ABCID dalam menyelenggarakan pelatihan Digital Story Telling di berbagai daerah. Saya berharap bisa melakukannya untuk teman-teman FJPI Sumut di Medan, pada 2025. Karena dunia media sekarang sudah sangat digital, jurnalis perempuan juga harus bisa mengikuti. Ini masuk dalam rencana program saya,” ungkapnya.

Untuk bisa menjalankan semua rencana program tersebut, Amel mengaku tidak akan bisa melaksanakannya sendirian. Dia membutuhkan dukungan para anggota FJPI Sumut. Amel menyatakan siap untuk menerima masukan, kritikan demi membangun FJPI Sumut yang lebih baik. “Masukan itu sangat penting agar kita dapat benar-benar mengetahui kebutuhan teman-teman,” kata Amel.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *