Tim Penasehat Hukum Doli Manurung.(Foto : Istimewa)
Medan I membaranews.com
Keluarga korban penculikan dan penganiayaan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) Valentina Panggabean didampingi Tim Penasehat Hukum resmi melaporkan peristiwa penculikan dan penganiayaan terhadap Doli Manurung, Kamis (8/8/2024).
Penculikan dilakukan puluhan orang tak dikenal terhadap Doli Manurung, juga merusak rumah dan mengambil sejumlah barang berupa 2 unit telepon selular, Laptop dan Uang tunai sekitar 30.000.000 tersebut membuat Valentina Panggabean melaporkan peristiwa ke Denpom I/5 Medan.
Menurut Juru Bicara Tim Penasehat Hukum Doli Manurung, Rizki Nainggolan S.H, M.Kn, patut diduga pelaku penculikan adalah oknum dari salah satu kesatuan di Sumut.
Menurut keterangan keluarga dan beberapa saksi mata saat peristiwa penculikan dan perusakan, Minggu (4 Agustus 2024) pekan lalu. Puluhan orang itu berasal dari oknum kesatuan TNI. Sebab salah satu dari puluhan orang berbaju kaus hitam ada yang mengenakan jaket salah satu kesatuan infanteri,” sebut Rizki Nainggolan
Bahkan,kata Rizki Nainggolan saat ditanyakan oleh Kepala Lingkungan, mereka menjawab dari Kesatuan Brimob dan Aparat Gabungan.
Berdasarkan keterangan saksi mata tersebut, maka Keluarga Doli Manurung dan Tim Kuasa Hukum menduga bahwa oknum yang melakukan penculikan dan perusakan di rumah Valentina Panggabean di Jalan Orde Baru berasal dari oknum TNI.
Selain itu, Wandy Budi Wijaya, S.H salah seorang Tim Penasehat Hukum Doli Manurung mengatakan peristiwa penculikan terhadap Doli Manurung juga adalah rentetan dari peristiwa perkelahian Doli Manurung di sebuah tempat hiburan malam Retro yang berada di Capital Building Kota Medan.
“Penculikan dan berujung pada tindak penganiayaan terhadap Doli Manurung, kami duga adalah rentetan dari peristiwa perkelahian Doli Manurung dengan oknum aparat di sebuah tempat hiburan malam. Berlanjut sampai di sekitar angkringan Jalan Gatot Subroto Medan,” ungkap Wandy Budi Wijaya.
Sehingga berita yang disebarkan menjadi tindak yang dilakukan oleh Geng Motor dan melibatkan salah satu ormas yang berada di Kota Medan bahwa tidak ada kaitannya dengan peristiwa tersebut.(AVID/R)