Rangkul Masyarakat, Agincourt Resources Terus Perkuat Kesiapsiagaan Bersama Hadapi Bencana

  • Bagikan
Masyarakat foto bersama dengan General Manager Operations PTAR Rahmat Lubis (tengah seragam jingga), Inspektur Daerah Tapsel Ali Imran, Kapolsek Batang Toru dan Danramil Batang Toru usai simulasi RTD bendungan TSF Martabe pada 6 Juni 2023 di Batang Toru. (Foto : Istimewa)

Tapanuli Selatan I membaranews.com

 

PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe berkomitmen kuat kepada upaya penanggulangan bencana mencakup pencegahan dan mitigasi serta pengurangan risiko bencana.

PTAR sudah menggelar Program Desa Tanggap Bencana (Destana), Peningkatan Kapasitas Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan latihan atau simulasi Rencana Tindak Darurat.

General Manager Operations PTAR Rahmat Lubis mengatakan, salah satu prioritas perusahaan dalam menjalankan aktivitas pertambangan adalah memaksimalkan dampak positif kehadiran perusahaan bagi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat di lingkar area tambang. Perusahaan berkolaborasi dengan pemerintah daerah menggiatkan pelatihan penanggulangan bencana dan merangkul masyarakat menguatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

“Kami menyadari bahwa bencana alam merupakan keniscayaan dan tidak dapat kita tolak sehingga yang bisa kita lakukan adalah mencegah dan memitigasi serta mengurangi risiko bencana. Pada dasarnya upaya penanggulangan bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan tanggungjawab kita semua termasuk kami sebagai badan usaha,” kata Rahmat.

Menurut Rahmat, sejumlah program penanggulangan bencana sudah dilakukan perusahaan secara konsisten dari tahun ke tahun untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan.

Dibidang pengurangan risiko bencana, PTAR bekerja sama dengan Ready Indonesia menggelar pelatihan manajemen posko, pemasangan dan pembongkaran tenda, emergency response Standard Operational serta memfasilitasi kelompok relawan Destana di empat desa di tiga kecamatan.

Pada tahun 2022 PTAR mengirimkan empat orang Destana dan dua personel Damkar Tapsel mengikuti Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) di Banyuwangi Jawa Timur selama 2 minggu.

Selain itu, PTAR mengadakan peningkatan kapasitas Satuan Damkar Tapsel bekerja sama dengan Tim Tanggap Darurat/Emergency Response Team (ERT) PTAR.

Teranyar, sesuai regulasi pemerintah, PTAR baru saja mengadakan simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) bendungan Tailings Storage Facility (TSF) Martabe.

Simulasi RTD yang diadakan pada 6 Juli 2023 di empat shelter di Kecamatan Batang Toru tersebut berjalan sukses diikuti 200 perwakilan warga dari enam desa lingkar tambang, yakni Aek Pining, Batuhula, Sumuran, Telo, Napa, Wek 3 dan Wek 4.

Keberhasilan simulasi RTD mengangkat tema “Kita Siap, Kita Sigap” tersebut juga tidak lepas dari dukungan Pemkab Tapsel, Polres Tapsel, Kodim 0212/TS, Basarnas, PMI, BMKG, Forkopimcam Batang Toru dan relawan Destana.

Kalaksa BPBD Tapsel Umar Halomoan Daulay mengatakan, simulasi RTD dapat menjadi wadah edukasi dan membangun budaya siap siaga agar risiko bencana dapat dikurangi.

Dalam simulasi RTD ini, BPBD Tapsel menjadi leading sector pelaksanaan simulasi RTD tersebut. Simulasi RTD berjalan baik berkat dukungan masyarakat, TNI dan Polri serta PTAR.

Dari rangkaian sosialisasi hingga simulasi, masyarakat diharapkan dapat memahami tugas dan tanggungjawabnya jika bencana terjadi.

“Kami juga mengapresiasi PTAR atas komitmennya untuk beroperasi sesuai ketentuan pemerintah. Tidak hanya dalam hal membangun bendungan TSF yang aman tetapi juga mendukung pelaksanaan simulasi RTD,” ucap Umar.

PTAR sebagai pembangun bendungan telah memiliki RTD dan melakukan sosialisasi RTD kepada masyarakat sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2015 tentang Bendungan.

Saat simulasi RTD, peserta berlatih melaksanakan penyelamatan dan pengungsian warga, mendirikan tenda barak serta berkoordinasi dan berkomunikasi secara efektif antar aparat petugas dan masyarakat.

Simulasi RTD sangat terbantu dengan adanya Destana yang sudah dibentuk dan intensif dilatih PTAR sejak beberapa tahun silam.

Dalam bidang penangangan serta pemulihan korban bencana, PTAR aktif mengirimkan Tim Tanggap Darurat/ERT PTAR ke sejumlah area bencana di Indonesia. Tercatat sudah tujuh kali PTAR mendatangkan ERT untuk ikut menangani bencana.

Misalnya saja pada Desember 2022 PTAR mengirimkan ERT ke lokasi bencana gempa di Cianjur Jawa Barat. Disana relawan PTAR membantu mencari korban hilang, mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat kepada lansia dan pengungsi serta menyerahkan donasi berupa bahan pokok, obat-obatan dan tenda pengungsi.

Sebelumnya pada 2021 relawan PTAR didatangkan ke lokasi bencana erupsi Gunung Semeru untuk bekolaborasi dengan Tim ERG ESDM Siaga Bencana melakukan penyisiran korban. Juga menggelar pelayanan kesehatan dasar ke masyarakat terdampak erupsi Gunung Sinabung pada November 2013, gempa di Pidie Jaya Aceh pada 2016 dan gempa di Gunung Sari Lombok Barat pada 2018 juga tidak lepas dari keikutsertaan ERT PTAR. (Borneo/Rel)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *