Tapanuli Selatan | membaranews.com
Pemkab Tapanuli Selatan (Tapsel) ditunjuk Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Mendagri Tito Karnavian menjadi salah satu daerah percontohan dan pelopor untuk pelatihan Matematika dengan metode Gasing (gampang, asyik dan menyenangkan) untuk murid SD/SMP di seluruh Indonesia.
Penunjukan ini dilakukan dalam rapat terbatas Menko Marves dan Mendagri dengan sepuluh Kepala Daerah yang diundang untuk rapat di Kantor Kemendagri, Kamis (2/2/2023).
Sepuluh daerah diundang yakni Tapsel, Humbang Hasundutan, Dairi, Bitung, Gunung Mas, Banda Aceh, Ngagekeo, Manokwari Selatan, Nabire dan Garut.
Rapat terbatas dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan didampingi Mendagri Tito Karnavian dihadiri pemrakarsa metode Gasing Prof Yohanes Surya PhD.
Hadir Bupati Dairi, Bupati Humbang Hasundutan, Bupati Tapsel, Bupati Gunung Mas, Bupati Ngagekeo, Bupati Manokwari Selatan, Bupati Nabire, Pj Walikota Banda Aceh, Sekda Bitung dan Sekda Garut.
Usai rapat terbatas, Bupati Dolly Pasaribu mengucapkan terima kasih kepada Menko Marves dan Mendagri atas ditunjuknya Pemkab Tapsel menjadi salah satu daerah percontohan dan pelopor pelatihan Matematika dengan metode Gasing untuk murid SD/SMP di seluruh Indonesia.
Dolly menyebutkan, metode Gasing dilatarbelakangi beberapa hal antara lain bahwa Menko Marves dan Mendagri sudah mengetahui bagaimana sepak terjang Yohanes Surya, profesor Fisika yang menemukan metode pembelajaran yang bisa membuat bahkan anak-anak Papua berhasil menjadi juara olimpiade Matematika.
“Pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti siswa. Selain itu, banyak siswa tidak berminat dengan pelajaran ini, siswa kurang paham dalam berhitung cepat, cara belajar Matematika masih konvensional dan merosotnya prestasi akademik siswa dalam Matematika,” ungkap Dolly.
Karena itu Pemkab Tapsel menjalin kerja sama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya diasuh oleh Prof Yohanes Surya PhD dan tim sehingga metode Gasing menjadi program pembelajaran Matematika untuk siswa serta guru Tapsel dan baru dikembangkan tahun 2022 diinisiasi oleh Bupati Tapsel Dolly Pasaribu.
“Sementara metode Gasing ini dimultiplikasi untuk mencapai 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan 30 guru di setiap kabupaten. Untuk mencapai ini dari setiap kabupaten 5 guru Gasing terbaik akan dikirim ke kabupaten-kabupaten lain untuk melakukan Training of Trainer ke guru lain,”ujar Dolly.
Dolly berharap metode Gasing bisa diikuti guru mata pelajaran lain karena dalam berbagai kesempatan metode ini dilakukan untuk memadukan permainan sambil belajar, aktivitas gerak dan suasana yang dinamis sehingga anak-anak dapat lebih cepat memahami pelajaran tersebut.
Sudah ada 3 guru Tapsel dikirim mengajar ke luar daerah yakni Simalungun dan Sumedang.
“Kita berharap tahun ini akan lebih banyak guru menggunakan metode ini dalam belajar sehingga prestasi anak-anak Tapsel tidak hanya dalam bidang Matematika tapi juga yang lain semakin baik,” kata Dolly.
Menko Marves dan Mendagri berharap agar inovasi metode Gasing dapat diimplementasikan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan menjadi Program Nasional sehingga bisa membantu peningkatan pendidikan di Indonesia secara khusus mata pelajaran Matematika agar tercipta generasi anak Indonesia yang tanggap dan cepat berhitung.
“Ini menjadi inovasi penguatan pemahaman pendidikan Numerasi Anak Indonesia menuju penguasaan IPTEK,” ujar Dolly. (Borneo/Rel)