membaranews.com (Batu Bara)
Sosok pemuda yang intelektual dan karismatik, M Rozi, S. Sos berhasil meraup suara terbanyak di Pemilihan Kepada Desa (Pilkades) Serentak, di Desa Bandar Sono Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batu Bara.
Diketahui 34 Desa di Beberapa Kecamatan Se-kabupaten Batu Bara melaksanakan Pilkades Serentak pada Rabu (16/11/2022) lalu.
M. Rozi yang merupakan Kader terbaik Pemuda Pancasila yang menjabat sebagai sekretaris PAC PP Nibung Hangus ini mendapat kepercayaan dan mandat dari masyarakat Desa Bandar Sono melanjutkan estafet kepemimpinan sebagai Kepala Desa.
Rozi Unggul dari Calon Kades lainnya dengan memperoleh Total Suara sebanyak 669 suara, hal ini menjadi pencapaian yang memuaskan bagi team pemenanganya.
Kemenangannya menjadi Kades Bandar sono tak luput dari perjuangan team sukses yang hebat pula. Salah satunya dukungan penuh dari PAC PP Nibung Hangus.
Hal itu diutarakan langsung oleh Muhammad Ridwan selaku Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila(PAC PP) Nibung Hangus pada Sabtu (19/11/2022) dikediamnya.
Ia mengatakan selalu ada mensupport untuk mensukseskan Muhammad Rozi, S.Sos menjadi kepala desa Terpilih Priode 2022-2028.
Kemudian Ridwan berharap semoga dengan terpilihnya Kader terbaik PP menjadi Pemimpin Desa Bandar Sono, M Rozi tetap amanah dalam menjalankan tugas yang mulia itu dan juga menjaga nama baik Pemuda Pancasila.
Ridwan juga meyakini dibawah nahkoda Rozi sebagai Kades Bandar Sono, akan membawa tata kelola pemerintahan kearah pembaharuan yang lebih baik dari sebelumnya.
” Saya yakin dibawah kepemimpinan anak muda, kader terbaik PAC Nibung Hangus, akan membawa Desa Bandar sono kearah baru, era pembaharuan pemerintahan yang lebih baik”, Ucap Ridwan.
Diakhir Ridwan berpesan kepada masyarakat Kabupaten Batu Bara, khususnya di Desa Bandar Sono untuk tetap menjaga kondusifitas pasca Pilkades, dan jangan ada perpecahan karena beda pilihan.
” Menang dan kalah dalam kontestasi itu hal biasa, kita harus menyikapi dengan kepala dingin, tetap jaga kondusifitas, jangan ada perpecahan dan pengkotakan lagi, beda pilihan biasa dalam demokrasi,” pungkasnya. (**S**)