membaranews.com (Tapanuli Selatan)
Pesantren Modern Unggulan Terpadu “Darul Mursyid” (PDM) Sidapdap Simanosor Kecamatan Saipar Dolok Hole Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) lulus seleksi administrasi untuk perlombaan Madrasah Robotic Competition (MRC) Tingkat Nasional Tahun 2022.
Wakil Direktur Bidang Akademik PDM Ahmad Suheili Pulungan menjelaskan, MRC adalah lomba robotik Tingkat Nasional diselenggarakan langsung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ahmad Suheili menyebutkan, ada 84 Madrasah se-Indonesia yang diseleksi kemudian terpilih lolos menjadi peserta lomba MRC tahun 2022 hanya 30 Madrasah.
“Dari Provinsi Sumatera Utara hanya empat Madrasah lulus seleksi administrasi perlombaan yaitu MAN 1 Mandailing Natal, MAN Batu Bara, MAN Asahan,MAS Pesantren Darul Mursyid,” kata Ahmad Suheili, Rabu (16/11/2022).
Pesantren Darul Mursyid merupakan satu-satunya utusan Kabupaten Tapsel yang akan bertanding di Universitas Negeri Yogyakarta pada 22-24 November 2022.
Kompetisi ini diharapkan bisa sebagai motivasi sekaligus merangsang santri untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi era industri 4.0 yakni santri yang mandiri dan berprestasi.
“Antusiasme siswa untuk mengenal dan mempelajari teknologi robotika dan otomasi tinggi namun wadah untuk menyalurkan kreativitas itu masih terbatas maka Pesantren Darul Mursyid memberikan fasilitas secukupnya,” terang Suheili.
Pembina Tim Robotik PDM Arif Rahman Hakim mengungkapkan, saat ini persiapan lomba terus dilakukan agar nanti bisa menghasilkan prestasi membanggakan.
Tim Robotik PDM hanya mengirim 2 orang santri yakni Arya Alfazar Halomoan kelas 10 dan Musa Hamonangan kelas 11.
“Robot yang disiapkan adalah Robot Battle AI. Robot ini adalah robot pertandingan memiliki kemampuan menyedot bola, melempar bola, menjepit objek dan mengenali huruf dengan memanfaatkan kamera AI (Artificial Intelligent),” ungkap Arif Rahman.
Direktur PDM Drs Yusri Lubis mendukung penuh upaya para guru pembimbing dan santri untuk terus konsisten dalam mencapai prestasi terutama pada ajang kompetisi robotik ini.
Menurut Yusri, kompetisi ini akan semakin mengasah santri di berbagai tingkatan dalam menumbuhkan kreativitas dan imajinasi bagi kebermanfaatan teknologi terutama menghadapi era industri 4.0.
“Jadi santri dapat meningkatkan peran dan kebermanfaatan teknologi dalam mengisi ruang society 4.0. Santri harus menunjukkan bahwa dirinya bagian dari masyarakat global,” ucap Yusri.
Teknologi robotika memiliki peranan penting sehingga ketika robotika menjadi bagian hidup maka santri Pesantren Darul Mursyid tak tertinggal dan justru memberi warna lain.
Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (YASPENHIR) Jafar Syahbuddin Ritonga (JSR) selaku pembina PDM mengaku sangat bersyukur atas upaya para guru dan santri yang selama ini bersusah payah untuk meraih prestasi.
“Semoga tetap bisa konsisten,” ujar JSR.
JSR juga salah satu Penasehat Badan Silaturahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU) berharap kepada semua pengasuh dan pembina Pesantren Darul Mursyid untuk mendukung sekaligus mendoakan agar Tim Robotik PDM bisa meraih hasil terbaik untuk kemajuan pesantren. (Borneo)