membaranews.com (Tapanuli Selatan)
CV Serasi Jaya Nusantara melirik produksi dan potensi pengembangan budidaya tanaman porang di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara.
Hal ini terungkap pada Sosialisasi Pemberdayaan Komoditi Porang pada Kelompok Tani di Kecamatan Angkola Timur bertempat di Desa Huta Ginjang, Kamis (26/5/2022).
Hadir pimpinan CV Serasi Jaya Nusantara, Ketua DPRD Tapsel Husin Sogot Simatupang, Kadis Pertanian Bismark M Siregar, Kadis Ketahanan Pangan Efrida Yanti Pakpahan, mewakili pimpinan BNI dan Bank Sumut Cabang Sipirok, Sekcam Angkola Timur, Kepala Desa Huta Ginjang, PPL di Kecamatan Angkola Timur, Sipirok, Arse, kelompok tani.
Ketua DPRD Tapsel Husin Sogot Simatupang mengatakan, semangat petani untuk menanam porang tinggi hingga ikut membudidayakannnya. Namun beberapa bulan lalu petani bingung kalau panen kemana mau dijual.
“Dengan sosialisasi kita bisa mengetahui bagaimana budidaya porang, dijual kemana,” ujar Husin Sogot.
Di Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara sudah berdiri pabrik pengolahan porang menjadi bahan setengah jadi untuk di ekspor. Porang ditanam masyarakat dan pabrik akan menampungnya.
Keberadaan pabrik pengolahan porang menimbulkan rasa optimisme petani porang di Tapsel. Jadi sudah ada yang menampung bahkan ada pabrik pengolah porang,sebut Sogot.
Sogot mengemukakan, porang merupakan bahan baku makanan nomor tiga di dunia setelah gandum dan beras.
Pihak perbankan diundang dalam sosialisasi dengan harapan bisa membantu permodalan petani yang ingin membudidayakan porang.
Melalui sosialisasi akan terjawab bagaimana nasib petani porang ke depan dengan hadirnya CV Serasi Jaya Nusantara selaku pabrik penampung dan pengolah porang di Sumut.
Ketua DPRD berharap sosialisasi bisa menjadi langkah menjadikan Tapsel sebagai lumbung porang di Sumut.
Kadis Pertanian Tapsel Bismark M Siregar mewakili Bupati mengatakan, visi-misi Bupati Tapsel salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang di dalamnya ada petani.
Bismark mengungkapkan, pertanyaan petani selama ini bila ikut menanam dan panen kemana akan dijual. Dengan sosialisasi itu diharapkan pertanyaan masyarakat bisa terjawab.
Menurut Bismark, pengembangan budidaya porang di Tapsel cukup berpeluang karena potensi lahan masih mencukupi.
Kemudian, petani bisa melakukan budidaya porang tanpa mengganggu atau mengganti komoditi pertanian yang dimiliki masyarakat selama ini.
“Tanaman yang sudah ada tidak perlu di ganggu, tinggal bagaimana mengoptimalkan lahan.
Memanfaatkan pekarangan rumah juga bisa menjadi salah satu upaya dalam pengembangan budidaya porang di masyarakat.
“Bisa menjadi tabungan tanpa kita sadari,” sebut Bismark.
Bismark mengucapkan terima kasih atas digelarnya sosialisasi dengan harapan Tapsel bisa menjadi penyangga produksi porang di Sumut.
Samsir Siregar menyampaikan, sejak dua tahun lalu mereka dari Ampunan Sumut selaku komunitas porang di Sumut sudah mulai menanam komoditi ekspor ini.”Target produksi tahun ini kami sekitar 120 ton,” ujar Samsir.
Porang yang ditanam kata Samsir, belum dalam satu area atau kawasan tanam tapi masih melalui sistem spot.Budidaya porang terus dikembangkan di masyarakat karena dapat menambah pendapatan perkapita masyarakat.
“Mari bersama-sama mengembangkan porang untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat,” ujar Samsir.
Duriyoto mewakili pimpinan CV Serasi Jaya Nusantara menyatakan siap bermitra dengan kelompok tani dalam pengembangan budidaya porang di Tapsel dan menampung hasil produksinya.
Marketing CV Serasi Jaya Nusantara Abdi mengatakan, kegiatan itu adalah sosialisasi tanaman porang dan petani masih kurang yakin hasil penampungan untuk porang.
“Jadi, pabrik kita hadir untuk menampung porang petani yang panen,” ucap Abdi.
Abdi menyebutkan, komitmen perusahaan menampung hasil panen petani sekaligus dengan penandatangan kontrak atau MoU berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
MoU perusahaan dengan kelompok tani yang telah terjalin kata Abdi, di Aceh, Simalungun, Tapsel, Padang Sumatera Barat dengan luas lahan kurang lebih 200 hektar. Produksinya pertahun, cenderung panen bulan Januari dan Juni.
Abdi mengatakan, direncanakan Juni 2022 pabrik mulai beroperasi. Ekspor produk ke negara Vietnam, RRC dan Myanmar.
Direncanakan sekitar 120 ton porang milik petani Tapsel akan dipanen di Juni mendatang dan langsung di olah di pabrik.
Menurut Abdi, lahan di Tapsel cukup subur dan luas dalam pengembangan budidaya porang.
Sosialisasi diisi tanya jawab antara CV Serasi Jaya Nusantara dengan petani.
Di fasilitasi Ketua DPRD Husin Sogot, CV Serasi Jaya Nusantara menandatangani MoU dengan kelompok tani Jogja Kelurahan Arse Nauli Kecamatan Arse terkait budidaya porang, jual beli bibit dan hasil panen . (Borneo)